Anindya Bakrie Jabarkan 3 Strategi Kadin Dukung Program Pemerintahan Prabowo

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, dalam sesi wawancara khusus dengan stasiun televisi CNBC di Singapura, Rabu, 18 September 2024 (Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya N. Bakrie menegaskan, para pengusaha dan sektor swasta termasuk Bakrie Group, sangat bersemangat dalam menyambut pemerintahan Prabowo Subianto. Terlebih, dengan penunjukannya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia pada akhir pekan lalu, menurutnya hal itu merupakan hal yang tepat di waktu yang juga tepat.

Terpopuler: Viral Rombongan Presiden Prabowo, Penampilan Terbaru Rista Juniati, 2 Fotografer Cabul Ditangkap

"Karena pemerintahan baru akan mulai menjabat bulan depan atau pada akhir Oktober 2024. Jadi, mempersiapkan sektor swasta untuk tahun-tahun mendatang adalah hal yang akan saat ini tengah kami lakukan di Kadin Indonesia," kata Anindya Bakrie dalam sesi wawancara khusus dengan stasiun televisi CNBC di Singapura, Rabu, 18 September 2024.

Dia pun membeberkan tiga strategi yang akan dilakukan oleh Kadin Indonesia, dalam mendukung program-program pemerintahan Prabowo guna turut berpartisipasi dalam meningkatkan perekonomian nasional ke depannya.

Soal Polemik PPN 12 Persen, Gerindra Nilai PDIP Lupa Ingatan

Anindya Bakrie saat sesi wawancara khusus dengan stasiun televisi CNBC di Singapura

Photo :
  • Istimewa

Langkah pertama yakni untuk mulai mencoba meningkatkan kembali kerja sama kemitraan, antara publik-swasta. "Karena seperti yang Anda ketahui, di Kamar Dagang dan Industri Indonesia ini bukan hanya ada perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga banyak koperasi serta perusahaan milik negara," ujarnya.

Industri Serap 43% Kebutuhan Listrik, Kadin Dorong Kemitraan Swasta dalam RUKN 2024-2060

Kemudian yang kedua, Anindya berpendapat perlunya melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan internasional, untuk bekerja sama dengan Indonesia. Karena, Dia mengakui bahwa Indonesia masih membutuhkan lebih banyak kerja sama dan investasi, ekspor, dan lain sebagainya dengan dunia internasional.

"Dan yang terakhir, tentu saja memberdayakan usaha kecil menengah," kata Anindya.

Dia menekankan, upaya meningkatkan pemberdayaan usaha kecil dan menengah itu sangat diperlukan, karena sekitar 90 persen dari perusahaan-perusahaan di Indonesia justru berasal dari segmen usaha kecil dan menengah tersebut.

"Jadi kita perlu benar-benar membantu mereka untuk naik kelas. Dan itulah kunci kinerja dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sebagai organisasi tempat saya berkecimpung selama 25 tahun terakhir," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya