Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Jelang Pengumuman BI Rate
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA - Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 14 poin atau 0,18 persen di level 7.845, pada pembukaan perdagangan Rabu, 18 September 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi mendatar alias sideways namun cenderung menguat pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat terbatas, karena menunggu pengumuman BI Rate sore nanti yang diestimasikan akan tetap hold rate," kata Fanny dalam riset hariannya, Rabu, 18 September 2024.
Sebagian besar pasar Asia-Pasifik menguat pada Selasa kemarin, dan hanya Nikkei yang berada di zona merah karena para investor bersiap menghadapi siklus pelonggaran moneter dari The Fed.
The Fed diperkirakan akan mengumumkan pemotongan suku bunga pertamanya sejak Maret 2022. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,03 persen.
Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,24 persen, Hang Seng (HSI) Hong Kong naik 1,37 persen, KOSPI Korea Selatan naik 0,13 persen, dan Taiwan Taiex naik 0,42 persen.
Pada Kamis dini hari, 19 September 2024 waktu Indonesia, The Fed akan merilis hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC). Termasuk suku bunga acuan The Fed dan Summary Economic Projections (SEP) yang berisi dot plot matrix.
"Tidak hanya Indonesia dan AS yang akan merilis suku bunga acuannya pada pekan ini, namun enam bank sentral lainnya juga akan merilis suku bunga acuannya yakni Brazil, Turki, Inggris, Afrika Selatan, Jepang, dan China," ujar Fanny.
"Level support IHSG di 7760-7800, sedangkan level resist berada di 7880-7900," ujarnya.