5 Fungsi Manajemen Keuangan dan Tujuannya yang Perlu Diketahui

Manajemen Keuangan
Sumber :
  • freepik.com

VIVA – Dalam dunia bisnis yang kompetitif, kesalahan dalam pengelolaan keuangan bisa menjadi bencana besar. Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan karena kurangnya pemahaman dan pengelolaan yang tepat terhadap keuangan mereka.

5 Kebiasaan Penyebab Uang Cepat Habis di Akhir Tahun, Nomor 3 Pasti Pernah Kamu Lakuin!

Bayangkan sebuah perusahaan tanpa sistem manajemen keuangan yang terstruktur. Tanpa adanya perencanaan yang matang, penganggaran yang efektif, dan pengendalian yang ketat, bisnis tersebut akan menghadapi berbagai kesulitan dalam mengelola arus kas, biaya operasional, dan investasi.

Tanpa adanya fungsi manajemen keuangan yang baik, perusahaan berisiko mengalami arus kas yang tidak stabil, pengeluaran yang tidak terkontrol, dan tujuan finansial yang sulit tercapai. Risiko tersebut bisa mengakibatkan kebangkrutan dan kehilangan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

Hindari Boros! 5 Tips Cerdas Atur Keuangan Rumah Tangga di Tengah Tren Belanja Online

Untuk menghindari masalah tersebut, penting memahami dan menerapkan lima fungsi utama manajemen keuangan. Setiap fungsi memiliki perannya untuk memastikan pengelolaan keuangan yang efisien dan efektif.

Berikut adalah penjelasan mendalam tentang lima fungsi utama manajemen keuangan dan tujuannya yang harus Anda ketahui.

Pekerjaan yang Cocok untuk Si Cerewet: 5 Pilihan Karier yang Menguntungkan

5 Fungsi Utama Manajemen Keuangan

1.Perencanaan Keuangan (Planning)

Perencanaan keuangan adalah langkah pertama dalam manajemen keuangan. Fungsi ini melibatkan penyusunan strategi untuk mengelola arus kas, laba/rugi, serta rencana investasi dengan cara yang terstruktur dan terencana.

Tujuan utama dari perencanaan keuangan adalah untuk memastikan bahwa semua aspek keuangan dipertimbangkan, mulai dari pengeluaran rutin hingga investasi jangka panjang.

Perencanaan keuangan juga melibatkan analisis terhadap potensi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas keuangan, seperti fluktuasi pasar atau perubahan regulasi. Dengan perencanaan yang tepat, bisnis dapat lebih siap menghadapi tantangan keuangan yang mungkin terjadi.

2.Penganggaran Dana (Budgeting)

Penganggaran dana adalah proses alokasi anggaran untuk berbagai keperluan operasional dan investasi, dengan tujuan menekan biaya dan mengoptimalkan penggunaan dana. Fungsi ini memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan.

Perusahaan sering menyusun anggaran yang mencakup proyeksi pendapatan dan pengeluaran untuk mengarahkan strategi keuangan. Membuat anggaran membantu dalam memantau kinerja finansial, mengelola arus kas, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

3.Pengontrolan (Controlling)

Pengontrolan adalah proses evaluasi dan pengawasan terhadap sistem keuangan, untuk memastikan bahwa perencanaan dan penganggaran berjalan sesuai rencana. Fungsi ini mencakup pengawasan terhadap pengeluaran, pencatatan transaksi, dan pelaksanaan tindakan perbaikan jika diperlukan.

Jika terjadi penyimpangan, perusahaan dapat mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki masalah dan memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

4.Pemeriksaan Keuangan (Auditing)

Pemeriksaan keuangan adalah proses audit internal dan eksternal untuk memastikan bahwa laporan keuangan akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Tujuan dari audit keuangan adalah mendeteksi penyimpangan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan memberikan jaminan bahwa laporan keuangan dapat diandalkan.

Contohnya Audit tahunan dilakukan untuk menilai keakuratan laporan keuangan perusahaan dan memeriksa prosedur akuntansi yang diterapkan.

5.Pelaporan Keuangan (Reporting)

Pelaporan keuangan yaitu pembuatan laporan yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Laporan ini bisa berupa analisis rasio keuangan, laporan bulanan, atau laporan tahunan.

Pelaporan keuangan membantu manajemen, pemegang saham, dan pihak-pihak lain dalam membuat keputusan yang informasional dan strategis berdasarkan kinerja finansial perusahaan.

Penyusunan laporan keuangan yang akurat dan transparan sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan finansial perusahaan dan memenuhi kebutuhan laporan kepada pemegang saham dan regulator.

Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan yang efektif bertujuan untuk mencapai berbagai manfaat yang krusial bagi kestabilan dan pertumbuhan finansial. Beberapa tujuan utama dari manajemen keuangan adalah:

1.Memaksimalkan Keuntungan

Salah satu tujuan utama dari manajemen keuangan adalah meningkatkan pendapatan dan mengendalikan biaya untuk memperoleh keuntungan maksimal. Ini mencakup upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional, merencanakan strategi investasi yang menguntungkan, dan memaksimalkan hasil dari aset yang dimiliki.

2.Memaksimalkan Nilai Perusahaan

Tujuan jangka panjang dari manajemen keuangan adalah meningkatkan nilai pasar saham perusahaan dan pengembalian investasi bagi pemegang saham. Ini mencakup keputusan keuangan yang dirancang untuk meningkatkan harga saham dan keuntungan investasi pemegang saham.

3.Menjaga Likuiditas

Manajemen keuangan bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan dengan memastikan bahwa kewajiban jangka pendek dapat dipenuhi. Ini melibatkan pengelolaan arus kas dan memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup dana untuk kebutuhan operasional dan pembayaran utang.

4.Pengelolaan Risiko Keuangan

Setiap keputusan keuangan melibatkan risiko. Manajemen keuangan bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memitigasi risiko finansial yang mungkin timbul dari investasi, pembiayaan, dan operasional. Ini membantu dalam mengurangi potensi kerugian dan meningkatkan stabilitas finansial.

5.Mengoptimalkan Struktur Modal

Mengoptimalkan struktur modal perusahaan melibatkan keseimbangan antara penggunaan utang dan modal sendiri untuk membiayai operasional dan investasi. Tujuannya adalah mencapai keseimbangan yang ideal yang dapat.

7 Prinsip Manajemen Keuangan

1. Konsistensi

Dengan konsistensi, perusahaan dapat memastikan bahwa praktik keuangan yang digunakan dapat diandalkan dan terhindar dari manipulasi. Meski begitu, konsistensi bukan berarti perusahaan tidak boleh melakukan penyesuaian.

Ketika ada perubahan signifikan dalam struktur perusahaan, pendekatan keuangan dapat disesuaikan, tetapi harus tetap berdasarkan standar yang sudah ditetapkan.

Tujuan dari prinsip ini untuk menghindari adanya fluktuasi atau penyimpangan keuangan yang dapat merusak stabilitas keuangan perusahaan.

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang dilakukan terkait pengelolaan keuangan. Setiap yang mengelola keuangan harus dapat menjelaskan dan mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang mereka buat.

Prinsip akuntabilitas bertujuan untuk memastikan setiap keputusan keuangan dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Transparansi

Transparansi adalah pentingnya keterbukaan dalam semua aspek keuangan. Perusahaan harus menyediakan informasi keuangan yang akurat dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan, baik itu laporan keuangan tahunan, analisis risiko, atau informasi lain yang relevan.

Ketika transparansi diterapkan dengan baik, perusahaan dapat membangun kepercayaan yang lebih besar dengan pihak eksternal.

4. Kelangsungan Hidup

Prinsip kelangsungan hidup (going concern) dalam manajemen keuangan adalah perusahaan harus mampu bertahan dalam jangka panjang. Seorang manajer keuangan perlu merencanakan secara strategis agar perusahaan dapat menghadapi tantangan dan tetap berjalan.

Tujuannya adalah memastikan perusahaan tidak hanya bisa bertahan di pasar, tapi juga berkembang dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. Dengan perencanaan yang baik, perusahaan dapat menghadapi fluktuasi pasar, perubahan regulasi, atau krisis ekonomi.

5. Standar Akuntansi

Setiap perusahaan harus mengikuti standar akuntansi yang berlaku secara internasional atau nasional. Prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan dapat dipahami oleh siapa saja yang berkepentingan, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.

Standar akuntansi menciptakan kerangka kerja yang memungkinkan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan yang konsisten, akurat, dan mudah diinterpretasikan.

Dengan menerapkan standar akuntansi yang benar, perusahaan dapat meningkatkan kredibilitasnya di mata investor, bank, dan lembaga keuangan lainnya.

6. Pengelolaan

Prinsip pengelolaan (management) mengacu pada bagaimana perusahaan mengelola sumber daya keuangan mereka. Mencakup pengelolaan anggaran, pengeluaran, dan investasi. Manajemen keuangan yang baik akan memastikan bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efisien dan menghasilkan nilai yang maksimal.

Tujuan dari prinsip pengelolaan adalah mengoptimalkan penggunaan dana yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

7. Integritas

Integritas adalah fondasi dari semua prinsip manajemen keuangan. Setiap catatan keuangan, laporan, dan transaksi, harus dilakukan dengan jujur dan transparan. Semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan keuangan harus memastikan bahwa data yang dilaporkan akurat dan tidak ada manipulasi.

 

Mengapa Manajemen Keuangan itu Penting?

Pentingnya manajemen keuangan dalam bisnis terlihat jelas dari kemampuan perusahaan untuk mengelola likuiditas, atau ketersediaan dana tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, seperti membayar gaji, membeli bahan baku, atau melunasi utang. Jika likuiditas tidak terjaga, perusahaan dapat menghadapi krisis yang membahayakan kelangsungan bisnis.

Selain itu, manajemen keuangan memungkinkan pengalokasian sumber daya yang lebih efisien. Dengan mengidentifikasi prioritas bisnis melalui perencanaan dan penganggaran yang cermat, perusahaan bisa memaksimalkan setiap rupiah yang dikeluarkan.

Oleh karena itu, memiliki sistem manajemen keuangan yang baik tidak hanya memastikan keberlangsungan bisnis, tetapi juga mendukung perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih bijak, dan lebih menguntungkan.

Mengapa Harus Menerapkan Fungsi Manajemen Keuangan?

Fungsi-fungsi di atas adalah dasar yang wajib diterapkan oleh setiap perusahaan untuk memastikan pengelolaan keuangan yang efisien. Tanpa perencanaan, penganggaran, pengendalian, audit, dan pelaporan yang baik, bisnis akan menghadapi risiko yang tidak diinginkan, mulai dari kebangkrutan hingga kehilangan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

Setiap fungsi memiliki peran yang saling mendukung satu sama lain, menciptakan sistem keuangan yang kuat dan tangguh. Dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen keuangan, perusahaan bukan hanya dapat bertahan, tapi juga dapat tumbuh dan berkembang dengan stabil di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya