Libur Maulid Nabi Puncak Bogor Macet Parah, Okupansi Hotel Melati hingga Bintang 5 Tembus 100 Persen
- Muhammad AR/Bogor
Jakarta, VIVA – Kemacetan parah saat libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad di Puncak, Bogor, Jawa Barat, membuat okupansi hotel di kawasan tersebut meroket.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, mencatat bahwa okupansi hotel mencapai 100 persen kala itu. Dia mengungkapkan, kemacetan yang terjadi di jalur Puncak menjadi keberkahan tersendiri bagi pengusaha hotel di wilayah selatan Kabupaten Bogor.
"Tingkat keterisian hotel meningkat signifikan dibandingkan dengan akhir pekan biasanya," ungkap Sekretaris Jenderal PHRI Kabupaten Bogor Boboy Ruswanto di Cibinong, Selasa, 17 September 2024.
Menurut dia, lonjakan kunjungan hotel sudah terlihat sejak hari pertama libur, yaitu Sabtu (14/9). Boboy menyebutkan, meski terjadi kemacetan yang cukup parah, hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme pengunjung untuk datang ke Puncak.
"Meskipun ada kemacetan parah pada hari kedua, tingkat keterisian terus meningkat. Rata-rata hotel hampir penuh,"kata Boboy.
Lebih lanjut Boboy juga menyebut bahwa peningkatan ini tidak hanya terjadi pada hotel berbintang, melainkan juga pada hotel non-bintang.
Ada dua faktor utama yang menurutnya memengaruhi peningkatan ini. Pertama, perencanaan liburan di kawasan Puncak, dan kedua, kelelahan wisatawan akibat kemacetan yang berlangsung berjam-jam.
"Banyak hotel melaporkan okupansi mencapai 100 persen selama libur panjang ini," ungkapnya.
Satuan Lalu Lintas Polres Bogor mencatat sebanyak 487.799 kendaraan keluar-masuk jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama Ganda Permana mengungkapkan kendaraan tersebut terdiri dari sepeda motor, mobil, hingga bus yang melintas sejak Jumat (13/9), hingga Senin (16/9).
"Total yang masuk dan keluar Jalur Puncak (selama libur panjang) 487.799 kendaraan," ungkap ungkap Rizky.
Jika dirata-ratakan, dalam sehari ada sebanyak 120 ribu kendaraan keluar masuk jalur penghubung Kabupaten Bogor-Kabupaten Cianjur tersebut. (Ant)