Gen Z Terjebak Boros! Simak Ini Cara Pakar Financial Kelola Uang Demi Masa Depan Lebih Baik

Gambaran gen z pusing memikirkan uang
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Pernah ngerasa uang kita ludes sebelum tanggal tua? Atau Anda sedang ingin punya barang branded terbaru tapi dompet lagi tipis? Tenang, kamu tidak sendirian! Banyak generasi Z dari kita yang terjebak dalam jebakan FOMO dan gaya hidup flexing.

BCA Syariah Beri Kemudahan bagi Milenial dan Gen Z untuk Berinvestasi Emas

Tapi, ada kok cara buat keluar dari lingkaran setan ini. Yuk, kita cari simak cara mengatasi boros. Generasi Z, lahir antara 1997 hingga 2012, kini telah memasuki usia produktif dan sebagian besar sudah bekerja.

Namun, menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan di kalangan Gen Z lebih rendah dibandingkan generasi millennial. Maka dari itu, cara mengelola keuangan yang baik semakin penting bagi Gen z

Simak Kesepakatan Kolaborasi OJK dan OECD untuk Edukasi Keuangan Global
Terpopuler: Alasan Banyak Pria Tergoda Selingkuh hingga 8 Tantangan Karier Gen Z yang Harus Diatasi

Pertama, penting untuk memahami konsekuensi serius yang bisa terjadi jika kita abai pada cara mengelola keuangan diri sendiri. Tanpa perencanaan yang baik, berisiko mengalami stres, masalah kesehatan mental,kerusakan reputasi, kesulitan finansial jangka panjang seperti Kesulitan membeli rumah, mobil, atau aset investasi lainnya. 

Mungkin terlihat menyenangkan sekarang, tapi kebiasaan boros bisa menghambat mimpimu di masa depan. Tanpa perencanaan keuangan yang baik dapat menimbulkan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. pahami dulu konsekuensi keuangan jangka panjang  jika tidak tahu cara mengelola keuangan dengan baik.

  1. Konsekuensi Jangka Pendek terdapat Stres keuangan, Pertengkaran, Kualitas hidup menurun, Pengambilan keputusan buruk, Hubungan sosial terganggu

  2. Konsekuensi Jangka Panjang terdapat Penumpukan hutang, Kesulitan membeli aset, Pensiun tertunda, Ketergantungan Finansial, Kesempatan terlewat.
  3. Konsekuensi Psikologis terdapat Depresi, Kurang percaya diri, Masalah kesehatan, Rusaknya reputasi.
  4. Konsekuensi Sosial seperti rusaknya reputasi

Penyebab Gen Z Boros

Gambaran gen z pusing memikirkan uang

Photo :
  • pixabay

Gen Z sering dianggap boros, menurut laporan dari media keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Riset dari Tirto juga menunjukkan bahwa Gen Z sering kesulitan menabung dan kurang paham pentingnya investasi untuk masa depan. Berikut beberapa alasan utama kenapa Gen Z sering kesulitan mengelola keuangan:

  1. Pengaruh Media Sosial terhadap Kebiasaan Keuangan

Media sosial sering bikin Gen Z jadi lebih konsumtif dan boros. Paparan terus-menerus terhadap gaya hidup glamor dan barang-barang mahal bikin mereka lebih gampang buat beli barang tanpa pikir panjang (pembelian impulsif).

  1. Latah Mengikuti Tren

Gen Z suka banget ikutan tren viral, seperti nge-trip ke tempat hits atau nyobain makanan yang lagi ngetrend. Walaupun seru, penting buat mikirin dampak keuangan dari kegiatan ini. Mengatur anggaran dengan bijak supaya nggak kewalahan setelah ikutan tren adalah langkah penting.

  1. Keterusan Self-Reward saat Kenaikan Pendapatan

Ketika gaji naik, kecenderungan untuk memenuhi keinginan yang sebelumnya belum terpenuhi. Gen Z sering terpengaruh oleh gaya hidup yang dipamerkan di media sosial, yang bikin mereka boros dengan alasan self-reward. Penting untuk menyeimbangkan keinginan dengan kebutuhan.

Cara Mengelola Keuangan Menurut Pakar Financial Planner, 12 Tips dari Mr. Victor

Gambaran gen z stress ketika uang habis

Photo :
  • pixabay

Menurut Mr. Victor, seorang financial planner yang keren, berikut adalah 12 cara mengelola keuangan kamu supaya lebih on track:

  1. Investasi Sejak Dini Bagian dari Cara Mengelola Keuangan 

Ketika kita bicara soal cara mengelola keuangan, investasi sebenarnya adalah salah satu langkah penting yang nggak boleh dilewatkan. Mengatur keuangan bukan cuma tentang gimana cara menghemat atau menyusun anggaran harian, tapi juga tentang memastikan uang yang kamu punya bisa berkembang. 

Tidak cuma mengamankan uang, tapi juga membuatnya bekerja untuk masa depan. memulai investasi sejak dini, seperti deposito, reksadana,obligasi atau Jual Beli Emas, baik dalam bentuk fisik (batangan atau perhiasan) atau emas digital, menjadi pilihan populer karena lebih mudah diakses dan cenderung stabil menghadapi inflasi.​

  1. Jangan Habiskan Semua Uang

Uang itu buat dipakai, tapi jangan sampai habis semua. Kalau uangnya habis, hidup kamu cuma fokus nyari uang terus. Kalau kamu punya gaji Rp 5 juta, jangan langsung habiskan semuanya buat belanja atau nongkrong. Sisihkan misalnya Rp 1 juta untuk tabungan atau investasi, jadi kamu nggak kehabisan di akhir bulan.

  1. Jangan Menunda

Mulai berinvestasi dari sekarang supaya dapat bunga majemuk (compounding) yang lebih gede. Jangan tunda-tunda keputusan finansial penting. Kalau kamu mulai investasi Rp 500 ribu di umur 20, hasilnya bisa jauh lebih besar dibanding kamu baru mulai di umur 30 karena efek bunga majemuk (compounding).

  1. Atur Uang dengan Tujuan

Setiap uang yang kamu punya harus ada tujuannya, entah itu buat hiburan, tabungan, atau investasi. Pastikan semuanya terencana. Misalnya, dari gaji kamu Rp 5 juta, Rp 2 juta untuk kebutuhan pokok, Rp 500 ribu untuk hiburan, Rp 1 juta untuk tabungan, dan sisanya Rp 1,5 juta untuk investasi.

  1. Pemasukan vs Pengeluaran

Kalau pengeluaran kamu lebih besar dari pemasukan, ada masalah dengan cara pengelolaan uang, cek dan sesuaikan anggaran. Kalau kamu punya pemasukan Rp 4 juta, tapi tiap bulan pengeluaran kamu Rp 4,5 juta. Kurangi pengeluaran yang nggak penting, seperti jajan di luar atau beli barang yang nggak terlalu dibutuhkan.

  1. Prioritas Hemat

Fokus mengurangi biaya besar seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal. lebih berdampak daripada mengurangi langganan atau kebiasaan kecil. Misalnya, lebih baik kamu masak sendiri daripada makan di luar setiap hari, karena biaya makan di luar lebih mahal. Atau, pilih transportasi yang lebih murah.

    1. Gak Harus Mulai Bisnis

    Nggak perlu bikin bisnis untuk menambah pendapatan. Coba pindah kerja atau upgrade skill untuk penghasilan lebih tinggi. Jika kamu merasa terlalu cepat memulai bisnis yang belum kamu pahami, coba ambil kursus coding atau digital marketing. Dengan skill baru, kamu bisa cari pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.

    1. Manfaatkan Kenaikan Gaji

    Pakai kenaikan gaji kamu untuk investasi atau menabung, bukan untuk belanja yang nggak penting. Ini bakal ngebantu persiapan pensiun kamu lebih cepat. Kalau gaji kamu naik dari Rp 4 juta jadi Rp 4,5 juta, jangan langsung pakai buat beli barang-barang baru. Gunakan Rp 500 ribu buat investasi, beli emas, upgrade skill, atau bisa juga menambah tabungan kamu.

    1. Budgeting Itu Penting

    Anggaran itu bukan buat nahan pengeluaran, tapi untuk mengatur dan ngerti apa yang bisa kamu beli. Buat anggaran yang realistis sesuai kebutuhan.  Buat anggaran bulanan misalnya, Rp 3 juta untuk kebutuhan pokok, Rp 500 ribu untuk hiburan, dan sisanya untuk tabungan. Jadi, kamu tetap bisa belanja, tapi tetap ada kontrol.

    1. Lunasi Utang dengan Bunga Tinggi

    Bayar utang dengan bunga di atas 6% dulu. Setelah itu, pakai sisa dana buat investasi. 

    Jadi gini, kalau kamu punya utang dengan bunga yang lebih dari 6%, bayarin dulu utang yang satu ini. Misalnya, kalau kamu punya utang kartu kredit dengan bunga tinggi, itu harus jadi prioritas pertama kamu untuk dilunasi. Setelah utang dengan bunga tinggi beres, baru deh sisa uang kamu bisa dipakai untuk investasi.

    Contoh

    kamu punya utang kartu kredit dengan bunga 18% per tahun dan utang pinjaman pribadi dengan bunga 7% per tahun. Fokus bayar utang kartu kredit dulu, karena bunganya lebih tinggi. Setelah itu, sisa uang bisa kamu alokasikan untuk investasi, seperti beli saham atau reksadana, yang akan membantu kamu mendapatkan hasil lebih dari uang yang kamu simpan.

    1. Gunakan Kartu Kredit dengan Bijak

    Gunakan kartu kredit untuk cashback atau rewards, bukan untuk berutang. Pakai dengan bijak supaya nggak nambah utang. Kalau kamu punya kartu kredit dengan promo cashback 5% di supermarket, manfaatkan untuk belanja bulanan. Misalnya, belanja Rp 1 juta, kamu bisa dapat cashback Rp 50 ribu. Tapi ingat, bayar tagihan kartu kredit penuh sebelum jatuh tempo, biar nggak kena bunga utang. Jangan pakai kartu kredit buat belanja barang mahal kalau kamu nggak bisa bayar tepat waktu.

    1. Jangan Tergoda Flexing di Sosmed

    Jangan terjebak gaya hidup mewah di media sosial. Itu bisa bikin kamu ikut-ikutan beli barang mahal yang sebenarnya nggak perlu. Misalnya, kamu lihat teman di Instagram baru beli iPhone terbaru, dan kamu jadi pengen beli juga meskipun ponsel.

    kamu masih bagus. Jangan buru-buru beli hanya karena ingin “nampak” di media sosial. Ingat, kamu harus mikirin prioritas keuangan jangka panjang daripada mengikuti tren yang mungkin hanya sementara.

    Kenapa Cara Mengelola Keuangan itu penting?

    Mengatur keuangan itu nggak cuma soal hitung-hitungan, tapi juga kunci untuk sukses di masa depan. Dengan mengelola uang dengan baik, kamu bisa mencegah masalah finansial yang bisa bikin stres nanti.

    Yuk, mulai rencanakan keuangan kamu sekarang juga! Jangan tunggu sampai masalah datang. Semakin awal kamu mulai, semakin mudah untuk menjaga keuangan tetap on track dan bebas dari masalah di masa depan.

    Halaman Selanjutnya
    Halaman Selanjutnya