BPS Catat Impor Komoditas Pangan Meningkat, Indonesia Disuplai 3,05 Juta Ton Beras dari Thailand

Ilustrasi beras
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan impor beras Indonesia meningkat 1,50 persen selama Januari-Agustus 2024. Ada tiga negara yang jadi pemasok besar guna memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa BPS, Pudji Ismartini membeberkan adanya peningkatan impor beberapa komoditas pangan selama Januari hingga Agustus 2024. Kelompok tersebut meliputi gandum dan meslin, gula dan beras yang menyumbang 5,07 persen dari total impor nonmigas. 

Impor beras naik 1,50 persen menjadi 3,05 juta ton yang mencapai US$ 1,91 miliar setara Rp 29,29 triliun. Negara asal pemasok beras, yakni Thailand, Vietnam dan Pakistan.

7 Jenis Makanan yang Baik untuk Kaum Asam Lambung dan Cara Menyajikannya

Negeri Gajah Putih itu menjadi lumbung padi Indonesia dengan jumlah kontribusi volume beras sebanyak 1,13 juta ton. Kemudian, Vietnam menyumbang 0,87 juta ton dan Pakistan menyuplai 0,46 juta. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
Daftar Harga Pangan 21 November 2024: Telur Ayam hingga Minyak Goreng Naik

Sementara itu, pasokan gula dari negara lain juga melonjak 1,56 persen pada periode yang sama. Indonesia mengimpor gula sebanyak 3,38 juta ton dari Brasil, Thailand, dan Australia. Volume gula impor ditaksir senilai US$ 2,00 miliar.

Pemerintah menggelontorkan dana sebesar US$ 2,56 miliar untuk mendatangkan 8,44 juta gandum dan meslin sepanjang Januari-Agustus 2024. Negara asal utama antara lain Australia, Kanada dan Argentina.

Kenaikan komoditas pangan memberikan kontribusi terhadap nilai impor kumulatif selama tujuh bulan terakhir. Meskipun, penopang utama disumbang dari impor bahan baku/penolong sebesar 2,71 persen.

Total perkembangan nilai kumulatif Januari-Agustus sebesar 3,31 persen. Sektor migas melesat 7,93 persen dari periode yang sama di tahun 2023. 

"Nilai impor kumulatif nonmigas meningkat 2,47 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya," ujar Pudji Ismartini ketika rilis berita statistik yang dikutip pada Selasa, 17 September 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya