Kadin Daerah: Munaslub Itu Konsekuensi Arsjad Rasjid Tidak Bersinergi Baik dengan Pemerintahan Baru
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Kadin daerah menyatakan, pergantian kepemimpinan Kadin Indonesia dari Arsjad Rasjid kepada Anindya Bakrie dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) itu merupakan konsekuensi dari yang pernah dikatakan sendiri oleh Arsjad Rasjid. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Kadin Bangka Belitung, Thomas Jusman.
Dia menceritakan, saat pertemuan dengan para pimpinan Kadin Daerah beberapa bulan lalu, Arsjad sempat berujar bahwa apabila dirinya tidak bisa bersinergi dengan pemerintahan baru, yakni pemerintahan Prabowo Subianto, maka dirinya siap untuk mundur dari Ketua Umum Kadin Indonesia.
"Waktu itu (acara) LKPP, seingat saya Kadin juga mau menyampaikan masukan ke pemerintah. Tapi pada waktu itu Ketum Arsjad mengucap bahwa dia siap mundur apabila tidak bisa sinergi baik dengan pemerintah (Prabowo)," kata Thomas di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa, 17 September 2024.
Namun, apa yang diucapkan oleh Arsjad terkait upaya sinergi antara Kadin dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu menurutnya tidak terbukti dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, tanggung jawab kepemimpinannya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang mesti cuti karena harus menjadi Ketua Tim Pemenangan 03 (Ganjar-Mahfud), membuat para pimpinan Kadin Daerah khawatir soal prioritas Arsjad terhadap Kadin.
Bahkan, ketika Arsjad diminta menyelesaikan masa cutinya dan segera kembali aktif untuk memimpin Kadin dalam proses sinergi bersama pemerintah, hal itu tidak juga dilakukan oleh Arsjad sejak Pilpres kemarin berlalu beberapa bulan.
"Kami di Kadin Daerah ini kan sebenarnya berharap Kadin sebagai organisasi itu yang lebih diutamakan (oleh Arsjad). Dan proses konsolidasi yang kita harapkan selama 4 bulan ini tidak berjalan sesuai harapan. Sehingga ini membuat kekhawatiran pada teman-teman Kadin Daerah. Jadi saya kira, mari kita pikirkan bahwa yang diutamakan adalah Kadin sebagai lembaga. Jadi bukan perorangan, bukan per kelompok gitu," ujarnya.
Dengan dasar itulah, Thomas menegaskan bahwa para Ketua Umum Kadin Daerah akhirnya sepakat untuk menggelar Munaslub untuk meminta pertanggungjawaban Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Namun, nyatanya Arsjad justru menolak hadir untuk memberikan pertanggungjawabannya, terkait kepemimpinan organisasi kepada para Kadin Daerah tersebut.
Hingga akhirnya, Munaslub pun secara sepakat menunjuk Anindya Bakrie untuk menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia, menggantikan Arsjad Rasjid.
Saat ini, Thomas berharap agar para Ketua Umum Kadin Daerah lainnya bisa kembali bersatu di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie, untuk segera merumuskan program-program dan menjadi mitra yang dapat membantu pemerintahan Prabowo Subianto mencapai target-target di bidang ekonomi secara nasional.
"Mari kita bersatu, mari kita ajak teman-teman daerah lainnya berkumpul. Kita susun program, kita ikut mengawal program demi menyongsong pemerintahan Prabowo-Gibran. Kadin Indonesia bisa segera aktif ikut mengawal dan ikut juga berpartisipasi dalam program-program tersebut. Itu menurut saya yang lebih penting," ujarnya.