Rupiah Perkasa ke Rp 15.352 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta, VIVA – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat pada Selasa pagi, 17 September 2024. Mata uang Garuda yang ditransaksikan antarbank di Jakarta meningkat 50 poin atau 0,32 persen menjadi Rp 15.352 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.402 per dolar AS.

Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun

Penguatan rupiah ini diperkirakan dipicu oleh peningkatan proyeksi pasar terhadap pemotongan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, pemicu rupiah menguat adalah meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada September 2024.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

"Serta laporan dari Wall Street Journal dan Financial Times yang menyebutkan bahwa keputusan The Fed akan didasarkan pada asesmen inflasi dan ketenagakerjaan," kata Josua.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
BI Governor: Rupiah Weakens by 0.84 Percent in November 2024

The Fed diperkirakan akan mengambil sikap yang lebih agresif dalam memangkas suku bunga kebijakan pada pertemuan kebijakan pekan ini. Perkiraan pasar saat ini menunjukkan kemungkinan sebesar 62 persen bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada hari Rabu, sementara kemungkinan pemangkasan yang lebih kecil sebesar 25 bps berada pada angka 38 persen, sebagaimana ditunjukkan oleh FedWatch Tool dari CME.

Pada pekan ini, pasar akan menantikan keputusan dari bank sentral global yakni Bank of Japan, Bank of England, Bank Indonesia, dan Fed, untuk melihat arah kebijakan suku bunga bank sentral global dalam jangka pendek.

Selain itu, data neraca perdagangan Indonesia Agustus 2024 akan dirilis hari ini. Josua memproyeksikan surplus perdagangan akan meningkat menjadi 2,29 miliar dolar AS dari 0,47 miliar dolar AS pada Juli 24.

Surplus yang lebih tinggi pada Agustus 2024 diperkirakan disebabkan oleh tren kenaikan ekspor, yang diikuti oleh penurunan impor. Sepanjang pekan lalu, nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,23 persen secara keseluruhan.

Ia memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp15.325 per dolar AS sampai dengan Rp15.425 per dolar AS pada perdagangan hari ini. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya