Anindya Bakrie Buka Konsolidasi Lebar-lebar Demi Soliditas Internal Kadin

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya N. Bakrie, di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin, 16 September 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya N. Bakrie menegaskan, pihaknya akan membuka tangan lebar-lebar kepada pihak-pihak internal Kadin Indonesia, untuk berkonsolidasi demi membangun kepengurusan Kadin baru di bawah kepemimpinannya.

Ketum Kadin Daerah Harap Semua Pihak Legowo Terima Hasil Munaslub

Sebagai pihak yang sudah 25 tahun berada di organisasi Kadin Indonesia, Anindya mengaku sangat memahami bagaimana dinamika organisasi, sebagaimana yang 3 tahun lalu juga sempat terjadi saat pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia.

"Kita yang penting mengerti bahwa apa yang diamanahkan oleh perkumpulan (Kadin) daerah dan asosiasi 3 tahun yang lalu, itu adalah hak mereka untuk melaksanakannya, dan memberikan amanah kepada saya, alhamdulillah," kata Anindya di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin, 16 September 2024.

Profil Arsjad Rasjid, Eks Ketua TPN Ganjar-Mahfud yang Dilengserkan dari Ketum Kadin Lewat Munaslub

Anindya Bakrie Terpilih Menjadi Ketua Umum Kadin

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Tapi apakah artinya kita menutup kemungkinan bekerja sama dengan semua pihak, apalagi teman-teman dan kolega yang sudah lama? Tentu tidak. Saya lihat teman-teman Kadin daerah sangat semangat, asosiasi sangat semangat, pengurus sangat semangat," ujarnya.

Bantah Isu Kudeta, Munaslub Kadin Ditegaskan Sesuai AD/ART

Anindya menegaskan bahwa selain payung bagi dunia usaha baik perusahaan, pihak swasta, BUMN, hingga koperasi, Kadin Indonesia juga merupakan mitra bagi pemerintah. Karenanya, diperlukan langkah strategis di internal Kadin Indonesia sendiri, dalam menghadapi berbagai dinamika pemerintahan dalam waktu dekat.

Misalnya seperti pengesahan APBN pada 25 September 2024, dimulainya kinerja DPR RI periode baru pada 1 Oktober 2024, hingga pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Jadi kita juga mesti mikir bagaimana men-support pemerintah supaya pertumbuhan ekonominya lebih tinggi daripada yang dicanangkan di RAPBN, dan syukur-syukur bisa mencapai target yang disampaikan Pak Prabowo-Gibran," kata Anindya.

Karenanya, Anindya menegaskan bahwa komunikasi dengan pihak manapun di internal Kadin Indonesia demi membangun soliditas organisasi, menurutnya juga akan terus dibuka oleh kepengurusan Kadin di bawah kepemimpinannya.

"Kita selalu membuka komunikasi dengan siapa saja. Tadi benar sekali bahwa dalam momentum Maulid Nabi Muhammad SAW kita mengambil acara seperti ini, yang sengaja kita buat acara ini biar juga lebih teduh lah," ujar Anindya.

"Karena ini dunia usaha, bukan organisasi politik. Istilahnya kita biasa saja, ekonomi dunia juga tidak mudah, apalagi kalau misalnya kita enggak solid," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya