Sektor Ritel Diproyeksi Untung Selama Kuartal-IV 2024 Jika BI Lakukan Ini
- siliconrepublic
Jakarta, VIVA – Kalender keuangan mulai memasuki sesi terakhir periode 2024. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks saham kinclong terutama sektor retail selama kuartal-IV 2024.
Head of Investment Information Mirae Asset, Martha Christina, menuturkan hasil analisa timnya yang menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bergerak lebih tinggi.
Penguatan diproyeksi mampu menyentuh level 7.915 dengan sektor ritel menjadi yang paling diuntungkan berkat kinerja positif pada kuartal terakhir tahun ini.
“Kami melihat bahwa inflasi yang terkendali dan suku bunga yang lebih rendah akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, dengan kredit konsumsi yang diproyeksikan meningkat dan berdampak langsung pada penguatan beberapa sektor, termasuk sektor ritel,” ujar Martha yang dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu, 14 September 2024.
Martha menambahkan kondisi tersebut dapat menjadi kenyataan apabila Bank Indonesia selaku otoritas keuangan tanah air merealisasikan kebijakan pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun. Penurunan suku bunga tersebut dinilai sebagai sentimen positif dalam mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.
Prediksi lonjakan pada kuartal-IV ini menjadi kabar gembira bagi para investor. Konsumsi rumah tangga pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Momentum pemangkasan suku bunga yang dibarengi meningkatnya kepercayaan konsumen secara bersamaan berdampak terhadap daya beli. Masyarakat terdorong menjadi lebih aktif melakukan pembelian barang dan jasa.
"Sektor ritel, khususnya segmen barang konsumsi, fashion, dan elektronik, diprediksi akan mendapatkan keuntungan signifikan dari tren ini,” imbuh Martha.
Lebih lanjut, Martha menjelaskan sektor retail diperhitungkan berpotensi membukukan pertumbuhan pendapatan double digit pasca Covid-19, menunjukkan resiliensi penjualan pada masa ekonomi yang berat. Sehingga dapat menggerek ekonomi Indonesia jadi lebih tinggi.
Pada kesempatan yang sama, Abyan Habib Yuntoharjo selaku Research Analyst Mirae Asset mengatakan optimistis terhadap prospek sektor ritel juga didukung urbanisasi, peningkatan adopsi teknologi digital dan adanya festive season di akhir tahun.
Keperkasaan sektor ritel perkasa efek dari melonjaknya populasi usia produktif dan konsumen muda. Kondisi demografis ini menjadi pendorong utama pertumbuhan jangka panjang bagi sektor ritel.
Perusahaan jasa keuangan menilai sikap konsumen muda lebih adaptif terhadap teknologi dan tren gaya hidup modern. Muda-mudi cenderung memiliki preferensi berbelanja secara daring dibandingkan langsung ke toko fisik. Dampaknya mempercepat adopsi platform belanja online (e-Commerce) sehingga memacu inovasi di kalangan peritel.