Waspada Modus Penipuan Salah Transfer di Bank Digital, Ini Ciri-cirinya!

Ilustrasi penipuan transfer uang antar rekening
Sumber :
  • Pixabay/kreatikar

Jakarta, VIVA – Penipuan dengan modus salah transfer merupakan salah satu bentuk penipuan yang sering terjadi di dunia perbankan digital. Dalam skenario ini, pelaku penipuan sengaja mentransfer uang ke rekening korban dan kemudian menghubungi mereka dengan klaim bahwa terjadi kesalahan transfer. 

Alasan Verifikasi Dua Langkah Penting untuk Akses Bank Digital

Pelaku kemudian akan meminta korban untuk mengembalikan uang tersebut. Agar Anda tidak menjadi korban, penting untuk mengenali ciri-ciri dan cara mencegah penipuan ini. 

Ciri-ciri penipuan salah transfer di Bank Digital

Beli Emas Lebih Hemat dengan Bank Digital, Simak Caranya!

Ilustrasi bank digital.

Photo :
  • Pixabay/kreatikar

Modus penipuan ini biasanya dilakukan dengan beberapa cara yang bertujuan memanipulasi korban, berikut ciri-ciri peipuan salah transfer di bank digital yang dilansir dari laman Seabank:

Mengapa Perlu Menghindari Jaringan WiFi Publik bagi Pengguna Bank Digital?

1. Mengaku Sebagai Customer Service Bank

Pelaku sering kali menyamar sebagai petugas bank yang menghubungi korban melalui telepon atau email, mengklaim bahwa telah terjadi kesalahan dalam transfer uang.

2. Menciptakan Situasi Mendesak

Pelaku mungkin akan beralasan bahwa dana yang tertransfer secara tidak sengaja sangat penting bagi mereka, untuk menekan korban agar segera mengembalikannya.

3. Mengancam Korban

Dalam beberapa kasus, pelaku tidak segan-segan menggunakan ancaman hukum atau dampak negatif lainnya jika korban tidak mengembalikan uang yang dianggap “tertransfer salah.”

Dampak dari Penipuan Salah Transfer

Ilustrasi uang/pinjaman online

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

Jika Anda tertipu dan mengembalikan uang tersebut, Anda tidak hanya mengalami kerugian finansial, tetapi juga berisiko menghadapi masalah lebih besar. Modus ini sering kali digunakan oleh oknum dari pinjaman online ilegal. Pelaku dapat menggunakan data pribadi korban untuk mengajukan pinjaman atas nama korban. 

Uang dari pinjaman tersebut akan ditransfer ke rekening korban, dan penipuan salah transfer pun dilakukan. Akibatnya, korban tidak hanya kehilangan uang yang dikembalikan tetapi juga dapat terjebak dalam masalah pinjaman yang melibatkan nama mereka. Hal ini dapat memengaruhi riwayat kredit dan menyebabkan masalah penagihan.

Cara Menghindari Penipuan Salah Transfer

Untuk melindungi diri dari penipuan jenis ini di bank digital, berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil:

1. Jangan Terburu-Buru atau Panik

Jika Anda menerima transfer uang dari rekening yang tidak dikenal, jangan langsung merasa panik dan segera mengembalikan uang tersebut tanpa verifikasi.

2. Verifikasi Melalui Bank

Hubungi customer service bank Anda langsung melalui saluran resmi yang tertera di situs web atau aplikasi resmi bank tersebut. Pastikan Anda tidak menggunakan informasi kontak yang diberikan oleh pihak yang mencurigakan.

3. Lindungi Data Pribadi Anda

Jangan memberikan informasi sensitif seperti password, PIN, atau kode OTP kepada siapa pun yang menghubungi Anda dengan alasan terjadi kesalahan transfer.

Jika Anda merasa menjadi target penipuan, segera laporkan ke customer service bank atau lembaga keuangan terkait untuk mendapatkan bantuan. Dengan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat menghindari menjadi korban penipuan salah transfer dan menjaga keamanan keuangan Anda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya