Usai Diretas, Indodax Lanjut Tebar Giveaway

Indodax.
Sumber :
  • Dok. Indodax

Jakarta, VIVA – Peretasan yang menimpa platform PT Indodax Nasional Indonesia alias Indodax, tak membuat layanan aset kripto tersebut menyurutkan operasionalnya.

Tren Positif Pasar Kripto Diharapkan Berlanjut di 2025

Bahkan pada hari yang sama, melalui akun X @indodax, pihak manajemen mengumumkan bahwa aksi bagi-bagi giveaway tetap berjalan bagi para pelanggannya.

"GIVEAWAY Tetap Berjalan," tulis admin @indodax sebagaimana dikutip Jumat, 13 September 2024.

Hati-hati Penipuan! Soimah Tegaskan Gak Pernah Bikin Giveaway

Dalam unggahan tersebut, manajemen juga mengabarkan update terbaru maintenance Indodax usai mengalami aksi peretasan tersebut.

Mereka mengatakan, selama masih proses menunggu Indodax selesai investigasi, program giveaway akan tetap berjalan dengan hadiah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Perjalanan Kripto di 2024, Harga Bitcoin Melesat Tinggi hingga Memecoin Makin Dilirik

Indodax.

Photo :
  • Indodax

"Ada giveaway sebesar total 3 juta Rupiah tiap 1 jam untuk 3 orang pemenang," ujarnya.

Untuk mendapatkan giveaway tersebut, para pelanggan layanan Indodax diminta untuk memberikan komentar di video yang diunggah sebelumnya, perihal alasan mereka menggunakan platform Indodax.

"Caranya masih sama seperti kemarin, komentar di video ini alasan kenapa kalian memilih trading kripto di Indodax. Jawaban akan dipilih secara acak ya," kata manajemen.

"Terima kasih atas kesabaran menunggu dan kepercayaannya terhadap Indodax," ujarnya.

Indodax.

Photo :
  • Dokumentasi indodax

Sebelumnya, CEO Indodax, Oscar Darmawan, membenarkan bahwa pihaknya diduga mengalami peretasan pada sistem transaksinya. Hal itu membuat manajemen melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada.

Terkait dengan investigasi tersebut, selama proses berlangsung platform web dan aplikasi Indodax dipastikan tidak dapat diakses.

"Namun tidak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya