Bursa Asia Tangguh Ditopang Reli Saham Teknologi yang Terjadi Wall Street
- Pixabay
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik dibuka lebih tinggi di awal perdagangan pasar pada Kamis (12/9/2024). Indeks menguat mengikuti kenaikan saham teknologi di bursa Amerika Serikat, Wall Street.
Di bursa Tokyo, Nikkei 225 Jepang melonjak 3 persen. Menyusul indeks Topix berbasis luas naik 2,48 persen. Tak mau ketinggalan saham terkait semikonduktor seperti Tokyo Electron, Advantest hingga Renesas Electron. Secara berurutan naik 5,2 persen, 5,6 persen, dan 2 persen.
Di Korea Selatan, Kospi dibuka 1,2 persen lebih tinggi yang dibuntuti kenaikan Kosdaq sebesar 2,5%. SK Hynix dan Samsung Electronics yang merupakan pemasok Nvidia juga mengalami lonjakan lebih dari 6 persen dan 2,3 persen.
Nama-nama besar Perusahaan Manufaktur Semikonduktor di Taiwan menyusul pergerakan ke zona hijau dengan melesat 3,9 persen. Foxconn juga ikut mencatat lonjakan sebesar 3,5 persen.
CEO Nvidia Jensen Huang menuturkan di balik penguatan saham teknologi. Alasan kuat mengenai permintaan chip AI di masa depan. Bahkan, permintaan terhadap produk AI yang dikenal dengan kecanggihan miliki Nvidia terus meningkat.
“AI bukan tentang chip. AI adalah tentang infrastruktur,” ucapnya, dikutip dari CNBC pada Kamis (12/9/2024).
Sementara itu, indeks harga produsen (PPI) Jepang gagal melampaui ekspektasi pasar. PPI hanya mampu naik 2,5 persen tahun-ke-tahun pada bulan Agustus sedangkan pasar memprediksi di kisaran 2,8-3 persen.
Data tersebut menjadi salah satu indikator utama yang diawasi ketat oleh Bank Jepang. BoJ telah mengisyaratkan niatnya untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Investor akan menantikan rilis indeks harga produsen Hong Kong untuk kuartal-II tahun 2024 yang rilis sore ini.
India juga bersiap merilis tingkat inflasi bulan Agustus. Para ekonom memperkirakan akan terjadi lonjakan sebesar 3,5 persen tahun-ke-tahun.
Produsen peralatan rumah tangga asal Tiongkok, Midea Group, berencana untuk menetapkan harga saham pada kisaran tertinggi dalam kesepakatan. Sehingga harapannya dapat mengumpulkan setidaknya US$ 3,46 miliar saat IPO di Hong Kong. Ini menjadi IPO dengan penawaran terbesar di bursa Hong Kong sejak Mei 2021.
Di pasar Australia, Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,8%. indeks Hang Seng Hong Kong juga berada 0,8 persen lebih tinggi. CSI 300 di Tiongkok daratan sedikit berubah.
Tiga indeks AS mencatat hasil positif. S&P 500 naik 1,07 persen dan Nasdaq Composite menguat 2,17 persen. Diikuti lonjakan Indeks Dow Jones Industrial sebesar 0,31 persen.