Angkasa Pura I dan II Merger, InJourney Ubah Konsep Bandara Jadi Green Airport

Konsep Green Airport di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang, VIVA – PT Angkasa Pura I (AP I) dan Angkasa Pura II (AP II) resmi melebur atau merger dalam satu perusahaan yakni PT Angkasa Pura Indonesia di bawah naungan InJourney. Sebagai induk perusahaan atau holding, Injourney pun mengusung perubahan konsep pada seluruh bandar udara. Di mana saat ini, bandar udara di Indonesia akan mengusung konsep Green Airport.

Jadi Operator Bandara Terbesar ke-5 Dunia, InJourney Airports Targetkan Ini

Salah satu bandar udara yang menerapkan konsep itu, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Di mana, InJourney akan berusaha menekan emisi karbon di kawasan Bandara Soetta, yang masuk dalam bandar udara tersibuk di ASEAN.

Direktur Komersial InJourney Airport, Rizal Pahlevi mengatakan, Bandara Soetta terpilih menjadi penerapan pertama konsep Green Airport setelah, sebelumnya telah memiliki road map menuju kawasan hijau di area bandar udara.

Erick Thohir Pastikan Tak Ada PHK Usai Angkasa Pura I dan II Dilebur

"Dua perusahaan ini bergabung dan berkomitmen membangun ESG (Enviromental, Social, dan Governance), green action itu harus lebih serius, Cengkareng (Bandara Soetta) sendiri punya road map," katanya, Rabu, 11 September 2024.

Bandara Kualanamu Internasional Airport, Kabupaten Deliserdang.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Angkasa Pura Resmi Dilebur, Menhub Budi Harap Seluruh Bandara RI Dapat Perhatian Sama

Lanjut dia, di bawah naungan InJourney, Bandara memang difokuskan untuk bisa menjadi Green Airport, lantaran memang emisi karbon yang dihasilkan oleh pesawat terbang sangat besar. Sehingga, untuk menyeimbangkannya, berbagai cara harus dilakukan.

"Perusahaan keren enggak ngomong soal laba lagi, tapi kepedulian lingkungan, tata kelola, kita pengen seperti ini. Jadi program ini harus berkelanjutan, ujungnya kita nanti enggak sekedar wacana," ujarnya.

Bandara Soetta, sebelumnya pun telah menerapkan beberapa langkah untuk menekan emisi karbon. Mulai dari pengurangan penggunaan listrik, meminimalisir kendaraan beremisi karbon dan beralih ke kendaraan listrik, hingga penanaman pohon di lahan seluas 5.000 meter persegi.

"Seperti tenant kita sudah tidak boleh pakai plastik, kami jargonkan 'no plastic fantastic', lalu mengurangi kendaraan yang menggunakan energi fosil seperti bensin, solar dan beralih ke listrik, termasuk taksi dan ada penanaman pohon juga. Sehingga, konsep Green Airport ini nantinya bisa diterapkan menyeluruh," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya