Jerome Powell Klaim Tak Perlu Persetujuan Semua Anggota The Fed untuk Potong Suku Bunga

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell
Sumber :
  • Twitter.com/@federalreserve

Amerika Serikat, VIVA – Federal Reserve AS (The Fed) akan melakukan pertemuan pada pekan depan terkait pemangkasan suku bunga. Jerome Powell mengaku tidak perlu kesepakatan penuh untuk melakukan hal tersebut tetapi suara bulat berpengaruh terhadap penilaian pelaku pasar.

Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah Seiring Lesunya Bursa Asia-Pasifik

Para pelaku pasar akan mencermati setiap suara anggota The Fed dalam memberikan suara terkait suku bunga. Tujuannya memprediksi arah kebijakan di bulan-bulan mendatang. Selain itu, tidak kompaknya anggota The Fed saat pemungutan suara akan menjadi perhatian khusus.

Suku bunga AS sudah mencapai titik tertinggi dalam lebih dari dua dekade selama lebih dari setahun. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed merupakan upaya untuk mengendalikan inflasi yang diawali munculnya pandemi Covid-19. 

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Masih Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed

Dikutip dari Investopedia, inflasi AS bergerak mendekati target tahunan The Fed sebesar 2 persen. Situasi ini menyebabkan beberapa pejabat The Fed memberi sinyal kuat sudah waktunya untuk memangkas suku bunga.

Gambar tersebut menunjukkan tanda panah yang mengarah ke atas, menggambarkan bahwa terjadi inflasi

Photo :
  • vstory
Rupiah Dibuka Melemah Tertekan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Ketua The Fed Jerome Powell berupaya memengaruhi semua pihak untuk sepakat menurunkan suku bunga setidaknya seperempat atau 25 poin. Namun, Powell juga berpeluang mendesak pemangkasan lebih besar karena pelemahan yang terjadi di pasar tenaga kerja . 

"Ketua The Fed Powell tidak memerlukan konsensus bulat untuk memulai pemangkasan suku bunga pada pertemuan September. Namun, ia akan lebih suka hal itu terjadi apalagi ini pemangkasan suku bunga perdana," ujar  kata Kepala Ekonom di Nationwide, Kathy Bostjancic.

Pemungutan suara FOMC acapkali berlangsung dengan kesepakatan bulat bahkan ketika ada perbedaan opini. Dalam FOMC akan dihadiri 12 anggota pemungutan suara, terdiri dari tujuh gubernur dan lima perwakilan bank regional. Masing-masing akan memberikan suara dan memaparkan visinya secara bergiliran.

Menyatukan semua anggota Federal Reserve secara tersirat mengirim pesan ke pasar bahwa pejabat The Fed sepakat tentang tindakannya. Pemungutan suara yang terpecah belah berpotensi menimbulkan keraguan dan keyakinan bank sentral atas keputusan memangkas suku bunga. 

“Konsensus telah menjadi cara untuk mencegah Fed dipolitisasi,” tulis Mantan Ekonom Departemen Tenaga Kerja AS, Betsey Stevenson, di platform X.

Meskipun Powell mengatakan tidak butuh suara bulat untuk mengambil keputusan pemotongan suku bunga, faktanya hal itu dapat meningkatkan keyakinan pelaku pasar terhadap kemampuan The Fed mencegah resesi.

Ekonom Senior Allianz Trade Americas, Dan North, mengatakan akan sulit jika banyak perbedaan pendapat dan situasi itu akan terlihat buruk di mata publik. 

Sementara itu ekonom Diane Swonk berpendapat Powell bersedia mengambil risiko tersebut. Menurutnya, Powell lebih mementingkan pasar tenaga kerja AS ketimbang suara rekan-rekannya. 

"Ia (Powell) ingin mencapai titik impas," imbuh tulisan Swonk di X. 

Konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Bulan Desember 2024

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen, Ini Pertimbangannya

Bank Indonesia (BI) memutuskan, untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6 persen.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024