Badan Gizi Nasional Bantah Program Susu Gratis Prabowo Bakal Pakai Susu Ikan

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Badan Gizi Nasional membantah, rencana menggunakan susu ikan dalam Program Makan Bergizi dan Susu Gratis andalan presiden terpilih Prabowo-Gibran.

Bertemu Ketua NPC Cina, Prabowo Ungkap Bakal Formulasikan Kerjasama dengan Presiden Xi Jinping

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menegaskan untuk program itu hingga saat ini belum ada rencana untuk menggunakan susu dari ikan.

"Enggak, kita belum ke arah situ sih," ujar Dadan kepada awak media di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa, 10 September 2024.

Presiden Prabowo Terbitkan Legalitas Gibran Pimpin Indonesia Sementara, Begini Isinya

Adapun untuk pemenuhan susu dalam program ini pemerintah akan melakukan impor sapi secara bertahap. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk RI melakukan swasembada susu.

Ilustrasi susu

Photo :
  • Pixabay/Couleur
Nasdem Optimis Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Bawa 'Oleh-oleh' Investasi

"Ya, dalam jangka panjang kita impor sapi supaya Indonesia ke depan swasembada susu. (Berapa banyak) tanya ke Kementan," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Sis Apik Wijayanto menyebut, saat ini pihaknya tengah mengkaji alternatif selain produk susu sapi untuk memenuhi program itu. Salah satu yang sedang dikaji adalah susu ikan.

"Tapi jika tidak mungkin ada produk alternatif yang bisa dilakukan sebagai pengganti susu sapi misal dari ikan ada juga,” kata Sis Apik di Kompleks DPR, Jakarta, dikutip Senin, 9 September 2024.

Ilustrasi susu.

Photo :
  • Pixabay/falovelykids

Sis Apik menjelaskan, untuk pengadaan susu dari peternakan sapi perah terintegrasi atau mega farm membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun. Untuk itu, dilakukan kajian alternatif guna memenuhi program tersebut.

“Pengadaan susu dari mega farm butuh dua sampai tiga tahun, yang diusulkan maunya pengadaan awalnya maksimalkan ke peternak lokal di seluruh Indonesia,” kata dia.

Meski demikian, Sis Apik memastikan, pemerintah akan mengandalkan peternak sapi lokal untuk menyukseskan program ini. Namun, dia tidak menampik jika ujungnya harus melakukan impor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya