7 Tips 'Kencangkan Ikat Pinggang' saat Kelas Menengah Turun dan Deflasi, Jangan Tergoda Lakukan Ini

Ilustrasi kelas menengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Jakarta, VIVA – Penurunan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan. Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah masyarakat kelas menengah yang sebelumnya mencapai 57,33 juta pada 2019, kini menurun menjadi 47,85 juta di 2024.

Tips Buat Kelas Menengah agar Tetap Sejahtera

Di sisi lain, Indonesia juga mengalami deflasi selama empat bulan terakhir, yakni sejak Mei hingga Agustus 2024. Deflasi sendiri merupakan penurunan harga barang dan jasa secara umum, yang meskipun tampaknya menguntungkan, tetapi sebenarnya menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat.

Penurunan daya beli ini menjadi "alarm" bahwa masyarakat perlu lebih bijaksana dalam mengelola keuangan. Di tengah situasi seperti ini, penting untuk "mengencangkan ikat pinggang" atau mulai menjalani hidup lebih hemat.

3 Indikator Kelas Menengah di Indonesia  Merosot, Gak Bisa Ngelak!

Tips "Kencangkan Ikat Pinggang"

Ilustrasi tabungan yang bisa dikumpilkan dari kebiasaan frugal living

Photo :
Rencana KRL Pakai NIK Berisiko Turunkan Kesejahteraan Kelas Menengah

Berikut ini sejumlah tips yang bisa Anda lakukan untuk 'mengencangkan ikat pinggang' di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang:

1. Atur Anggaran dengan Cermat

Langkah pertama yang sangat penting yakni mulai membuat anggaran bulanan yang jelas. Pastikan setiap pengeluaran tercatat dan diprioritaskan sesuai kebutuhan, bukan keinginan.

2. Kurangi Pengeluaran Tak Penting

Hindari pengeluaran untuk hal-hal yang bersifat sekunder atau tersier. Misalnya, belanja barang mewah atau liburan dan hiburan yang berlebihan.

3. Kelola Utang dengan Bijak

Ilustrasi mengelola keuangan.

Photo :
  • Pixabay/stevepb

Jika Anda mempunyai utang, baik di pinjaman online, paylater, atau bank, pastikan Anda mampu membayar cicilannya tepat waktu. Selain itu, jangan pernah menambah utang baru jika belum bisa melunasi yang lama.

4. Jangan Tergoda Pinjaman Online Ilegal

Pinjaman online ilegal sering menawarkan kemudahan di tengah situasi sulit. Namun, sebenarnya, pinjaman online ilegal ini bisa menjerumuskan dalam jerat utang. Jika Anda terpaksa ingin meminjam dana dari pinjaman online, pastikan hanya meminjam dari pinjol yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

5. Jangan Tergoda Judi Online

Judi online mungkin tampak seperti jalan cepat untuk mendapatkan uang. Tapi ini justru bisa membuat Anda kehilangan lebih banyak uang dari yang Anda perkirakan.

6. Bangun Dana Darurat

Alih-alih untuk gaya hidup konsumtif atau membayar utang yang bisa dipangkas, sebaiknya sisihkan sebagian pendapatan untuk membangun dana darurat. Selain untuk menabung, dana darurat ini bisa digunakan saat situasi adanya hal yang mendesak.

7. Tingkatkan Literasi Keuangan

Terakhir, yang tak kalah penting adalah mempelajari lebih dalam tentang keuangan, termasuk cara mengelola investasi, utang, dan pengeluaran agar lebih bijaksana dalam mengambil keputusan finansial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya