Susu Ikan Dikaji Jadi Alternatif Program Susu Gratis Prabowo-Gibran
- Pixabay/Couleur
Jakarta, VIVA – Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki program unggulan, yakni Susu Gratis yang direncanakan akan dilaksanakan pada masa pemerintahannya.
Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Sis Apik Wijayanto menyebut, saat ini pihaknya tengah mengkaji alternatif selain produk susu sapi untuk memenuhi program itu. Salah satu yang sedang dikaji adalah susu ikan.
"Tapi jika tidak mungkin ada produk alternatif yang bisa dilakukan sebagai pengganti susu sapi misal dari ikan ada juga,” kata Sis Apik di Kompleks DPR, Jakarta, dikutip Senin, 9 September 2024.
Sis Apik menjelaskan, untuk pengadaan susu dari peternakan sapi perah terintegrasi atau mega farm membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun. Untuk itu, dilakukan kajian alternatif guna memenuhi program tersebut.
“Pengadaan susu dari mega farm butuh dua sampai tiga tahun, yang diusulkan maunya pengadaan awalnya maksimalkan ke peternak lokal di seluruh Indonesia,” kata dia.
Meski demikian, Sis Apik memastikan, pemerintah akan mengandalkan peternak sapi lokal untuk menyukseskan program ini. Namun, dia tidak menampik jika ujungnya harus melakukan impor.
Sebelumnya, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti realisasi impor susu sepanjang tahun ini atau Januari hingga Juli 2024 meningkat sebesar 7,63 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Amalia mengatakan meski naik, namun secara umum tren importasi susu yang termasuk dalam kode HS 0401, mengalami penurunan secara bulanan (month to month/mtm) maupun tahunan (year on year/yoy).
“Susu (kode HS) 0401 secara tahunan mengalami penurunan 48,22 persen Secara bulanan, juga turun 61,58 persen,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Kamis, 15 Agustus 2024.
Adapun lima negara yang mengirim susu ke Indonesia utamanya yakni Selandia Baru dengan nilai US$285,99 juta sepanjang Januari hingga Juli 2024. Realisasi ini lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu senilai US$343,19 juta.
Kemudian impor susu dari Amerika Serikat, Belgia, Australia, dan Malaysia yang masing-masing senilai US$80,09 juta, US$30,34 juta, US$72,24 juta, dan US$12,19 juta.