Setop 8 Kebiasaan Ini kalau Gak Mau Tabungan Kosong, Gaji Besar Tetap Miskin!

Ilustrasi boros pengeluaran.
Sumber :
  • Unsplash

Jakarta, VIVA – Kesejahteraan finansial tak lepas dari kemampuan Anda dalam mengelola keuangan secara efektif dan efisien. Sayangnya, sebagian masyarakat tak menyadari beberapa kebiasaan-kebiasaan sepele yang justru bikin tabungan terus menipis. 

Viral Istilah Pinjol Diganti Jadi Pindar, Apa Sih Bedanya?

Kemampuan mengatur keuangan seyogyanya diajarkan sejak usia dini supaya melek finansial. Sehingga saat sudah memiliki pendapatan pribadi sudah terbiasa mengatur dan mengalokasikan uang dengan tepat guna.

Melek finansial artinya seseorang memiliki pengetahuan yang cukup terkait informasi terkini mengenai keuangan. Selain itu, Anda juga menerapkan disiplin finansial yang berarti bersikap bijaksana dan konsisten dalam kebiasaan berbelanja, menabung, dan berinvestasi.

Duh! Pengaduan Pinjaman Online Ilegal Meningkat, Ada yang Tak Merasa Pinjam Tapi Malah Ditransfer Dana Pinjol

Sifat-sifat tersebut membantu Anda  mencapai stabilitas keuangan dan mengumpulkan kekayaan di masa depan. Namun, tak dipungkiri kemajuan teknologi menimbulkan berbagai godaan yang membuat kita kerap kalap.

Pinjol Bisa Jadi Bantuan atau Jebakan? Ini 10 Cara Bijak Menggunakannya

 
Tak hanya kemampuan tetapi kebiasaan buruk juga berperan besar terhadap keberhasilan meraih kesejahteraan keuangan. Alhasil, sebesar apa pun pendapatan tetapi tabungan tetap kosong. 

Dikutip dari Trade Jini dan Ambrose University pada Jumat (6/9/2024), berikut beberapa bad habit yang dapat menghalangi Anda menggendutkan dompet. 

1. Hidup Melebihi Kemampuan

Kebiasaan buruk yang bisa bikin tabungan bolong adalah bergaya di atas kemampuan. Artinya Anda menghabiskan uang lebih banyak daripada pendapatan yang dihasilkan. 

Mereka tidak memperhatikan pengeluaran sehingga terkadang lepas kendali, terutama dalam memenuhi kepuasaan sesaat. Kondisi ini menjadi cikal bakal potensi utang, seperti tunggakan kartu kredit, utang bank hingga pinjaman online. 

2. Tidak Membuat Anggaran Keuangan

Ilustrasi mengelola keuangan

Photo :
  • Pexels

Memahami pendapatan dan pengeluaran Anda sangat penting dalam membuat keputusan keuangan yang tepat. Buatlah anggaran guna melacak ke mana uang Anda pergi setiap bulan.

Pencatatan ini juga membantu Anda mengidentifikasi 'area' yang paling banyak menguras kantong sehingga harus dikurangi agar tidak semakin membengkak. Uang hasil berhemat kemudian dialokasikan ke tabungan (saving) untuk mendanai masa depan dengan percaya diri.

3. Bersikap Impulsif

Sifat impulsif menjadi wabah dalam masyarakat modern. Orang-orang begitu mudah terpengaruh dan yakin untuk membeli suatu produk berkat pemasaran yang baik. Pembelian yang tidak direncanakan tersebut dapat menguras dompet Anda. 

Obat terbaik untuk melawan sikap impulsif adalah dengan menyadari diri sendiri dan mengembangkan disiplin finansial. Pahami apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan agar tak kebablasan saat mengeluarkan uang dari saku.

4. Tidak Segera Melunasi Hutang

Ilustrasi utang.

Photo :
  • Dokumentasi House Demolitions Brisbane.

Mulai nyaman hidup dengan utang jadi pertanda buruk untuk keuangan Anda. Kebiasaan yang mengandalkan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan sangat-sangat merugikan dan justru berdampak buruk terhadap hidup Anda.

Suku bunga yang tinggi akan memberikan tekanan terhadap keuangan Anda. Apalagi suku bunga pinjaman online yang sangat tinggi benar-benar membuat Anda stres untuk melunasinya. 

Tidak disarankan untuk dan menunda membayar hutang atau melakukan gali lobang tutup lobang. Hal itu justru membuat utang semakin besar dan tak kunjung lunas. Selesaikan utang sesegera mungkin agar hidup bisa lebih tenang. 
 
5. Mengabaikan Tabungan

Ilustrasi investasi.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Menabung adalah cara termudah untuk membangun kekayaan. Sayangnya, dewasa ini menabung saja dianggap sulit untuk mencapai financial freedom lantaran ketidakpastian ekonomi global hingga ancaman inflasi. 

Kebiasaan menabung tetap perlu dilakukan sebagai 'jaminan' dan 'pengaman' jika hal buruk terjadi. Namun, tidak semua orang sadar pentingnya menabung.

Sehingga mereka lebih memilih menghabiskan uang untuk mendapat kesenangan karena beranggapan You Only Live Once (YOLO) atau kamu hanya hidup sekali. 
Tanpa disadari prinsip tersebut akan menjerumuskan Anda ke jurang kebangkrutan. Bahkan, Anda tetap miskin meskipun punya penghasilan tinggi. 

6. Belanja karena Murah

Selain impulsif, sikap konsumtif pun berdampak terhadap kondisi keuangan Anda. Dewasa ini, banyak orang yang membelanjakan uangnya karena harganya murah. 

Tidak ada yang salah jika membeli barang murah. Namun, Anda perlu kritis soal kualitas, kegunaan dan benar-benar dibutuhkan. Jangan sampai memenuhi ruangan dan mubazir karena tidak terpakai.

7. Makan di Restoran atau Cafe

Sop Buntut (Cafe) kembali hadir di PIM 1 dengan menu baru dan istimewa

Photo :
  • ist

Cafe dan restoran tampaknya menjadi destinasi wisata yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat. Bahkan, hampir setiap malam atau akhir pekan orang mengunjungi tempat tersebut. 

Mengutip dari Medium, mengurangi kebiasaan nongkrong di cafe atai makan di luar rumah ternyata efektif menghemat uang Anda. Sebagai alternatif, Anda bisa mengolah bahan makanan sendiri di rumah.
 
8. Merokok

Kebiasaan merokok ternyata bisa bikin kantong bolong. Misanya, Anda membeli satu bungkus rokok per hari seharga Rp 30 ribu maka dalam satu bulan Anda mengeluarkan sekitar Rp 900 ribu atau Rp 10,8 juta per tahun. Nominal yang fantastis untuk memasukkan racun ke dalam tubuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya