5 Alasan Gen Z Wajib Hati-Hati Ajukan Pinjaman Online, Jangan Sampai Masa Depan Terlilit Utang

Ilustrasi Gen Z
Sumber :
  • BRINK – News

Jakarta, VIVA – Generasi Z alias Gen Z dikenal sebagai generasi yang paling cepat beradaptasi dengan teknologi, termasuk dalam hal mengurus keuangan. Teknologi ini bisa menjadi pisau bermata dua, mulai dari mudahnya meningkatkan literasi keuangan hingga meminjam dana dari internet, atau menggunakan pinjaman online.

Hal Ini Buat Milenial dan Gen Z Poso Pilih Anwar-Reny di Pilgub Sulteng

Sebagaimana diketahui, pinjaman online kerap dianggap menjadi solusi keuangan instan karena kemudahan pengajuannya. Lewat hitungan menit, dana pinjaman online bisa langsung diajukan, bahkan cair hanya dalam waktu singkat. 

Namun, kemudahan ini tidak selamanya aman. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjebak dalam masalah utang yang bisa mempengaruhi masa depan finansial.

Tips Buat Kelas Menengah agar Tetap Sejahtera

Mengajukan pinjaman online memang bisa menjadi solusi untuk kebutuhan mendesak. Tetapi, tanpa pemahaman yang baik, gen Z bisa saja terjebak dalam siklus utang yang sulit dilunasi. 

Apalagi, jika dana pinjaman online ini digunakan untuk hal-hal yang konsumtif dan penggunaan tidak bijak. Nah, berikut ini alasan mengapa gen Z wajib berhati-hati saat mengambil pinjaman online agar tidak terjebak utang di masa depan:

Mengapa Generasi Milenial dan Gen Z Lebih Pilih Bank Digital? Ini Alasannya

Risiko Pinjol bagi Gen Z

Ilustrasi belanja online.

Photo :
  • Pixabay/kaboompics


1. Suku Bunga Tinggi

Pinjaman online sering kali menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman dari bank konvensional. Suku bunga ini dapat membuat total pembayaran menjadi jauh lebih besar dari jumlah yang dipinjam, sehingga membebani kondisi keuangan di masa depan.

2. Tertipu Pinjaman Online Ilegal

Sebelum meminjam, sebaiknya harus selalu memastikan bahwa platform pinjaman yang digunakan terdaftar di OJK. Ingatlah bahwa pinjaman online ilegal sering kali memiliki syarat dan ketentuan yang tidak jelas, dan banyak di antaranya melakukan praktik penagihan yang melanggar aturan.

3. Mendorong Gaya Hidup Konsumtif

Ilustrasi belanja/sale.

Photo :
  • Freepik/freepik

Proses pengajuan pinjaman online yang mudah, dapat memicu perilaku konsumtif. Anda bisa saja tergoda untuk terus mengambil pinjaman untuk hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan, sehingga utang semakin menumpuk.

4. Risiko Data Pribadi Dicuri

Banyak platform pinjaman online yang kurang aman dalam menjaga data penggunanya. Ini bisa berakibat buruk jika data pribadi Anda jatuh ke tangan yang salah, seperti digunakan untuk kejahatan atau disalahgunakan untuk hal-hal negatif lainnya.


5. Pengeluaran yang Tak Terkontrol

Meminjam uang tanpa perencanaan yang matang bisa menyebabkan masalah keuangan di kemudian hari. Sebab itu, Anda perlu memastikan bahwa pinjaman yang diambil sesuai dengan kemampuan membayar, dan tidak hanya untuk menutupi kebutuhan jangka pendek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya