5 Kesalahan Mengelola Keuangan, Wajib Dihindari agar Tak Terjerat Utang Pinjol

Ilustrasi mengelola keuangan
Sumber :
  • Pexels

Jakarta, VIVA – Mengelola keuangan dengan bijak merupakan kunci untuk menjaga stabilitas finansial dan terhindar dari utang, termasuk dari pinjaman online atau pinjol. Banyak orang yang kerap terjerat dalam pinjaman online karena kesalahan dalam mengelola keuangan. 

Viral Istilah Pinjol Diganti Jadi Pindar, Apa Sih Bedanya?

Padahal, jika dikelola dengan baik, utang pinjol seharusnya tidak ada. Nah, ada  beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam pengelolaan keuangan sehingga dapat memicu Anda terjerat utang pinjaman online.

Salah satu kesalahan terbesar adalah kurangnya kesadaran untuk membuat perencanaan keuangan yang matang. Banyak orang yang tidak pernah membuat anggaran bulanan atau menyiapkan dana darurat. Akibatnya, saat ada kebutuhan mendesak, mereka terpaksa meminjam melalui pinjaman online dengan bunga tinggi. 

59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater Untuk Atur Keuangan, Kok Bisa?

Selain itu, gaya hidup konsumtif tanpa memperhatikan kemampuan finansial juga bisa menjadi penyebab utama seseorang mengambil pinjaman online untuk memenuhi gaya hidupnya.

Nah, demi menghindari hal tersebut, penting untuk memahami apa saja kesalahan yang harus dihindari agar tidak terjebak dalam utang pinjaman online. Berikut beberapa kesalahan dalam mengatur keuangan yang perlu dihindari:

Duh! Pengaduan Pinjaman Online Ilegal Meningkat, Ada yang Tak Merasa Pinjam Tapi Malah Ditransfer Dana Pinjol

1. Tidak Pernah Bikin Anggaran Bulanan

Tanpa anggaran bulanan, sulit untuk melacak pengeluaran dan pemasukan. Akibatnya, Anda mungkin menghabiskan lebih banyak daripada yang bisa Anda hasilkan, memaksa Anda mencari solusi cepat seperti pinjaman online.

2. Tidak Punya Dana Darurat

Ilustrasi tabungan yang bisa dikumpilkan dari kebiasaan frugal living

Photo :

Dana darurat berfungsi sebagai penyangga keuangan ketika ada kejadian tak terduga, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan. Tanpa dana ini, pinjaman online menjadi pilihan yang bisa menjebak bila tidak ada pertimbangan.

3. Gaya Hidup Konsumtif

Ilustrasi belanja/sale.

Photo :
  • Freepik/freepik

Membeli barang-barang yang tidak perlu, seperti gadget terbaru atau barang mewah, bisa menyebabkan krisis keuangan. Ketika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, pinjaman online sering kali menjadi jalan pintas.

4. Tidak Punya Investasi Masa Depan

Tidak memikirkan investasi untuk masa depan membuat seseorang lebih rentan saat menghadapi masalah keuangan. Pinjaman online pun jadi solusi jangka pendek yang bisa memberikan riisko jangka panjang.


5. Tergantung dengan Kartu Kredit Hingga Paylater

Bergantung pada kartu kredit hingga layanan paylater untuk menutupi pengeluaran sehari-hari, dapat membuat Anda terjerat utang. Apalagi jika tidak bisa membayar tepat waktu, maka bunga dan denda yang menumpuk akan semakin menyulitkan keuangan Anda di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya