Bitcoin Diproyeksi Anjlok 20 Persen Usai Fed Pangkas Suku Bunga AS

Bitcoin dan aset kripto.
Sumber :
  • Pioneering Minds

Jakarta, VIVA – Federal Reserve AS (The Fed) memberikan sederet indikasi yang memperkuat sinyal penurunan suku bunga saat pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada September. Penilaian investor aset kripto terhadap kebijakan tersebut menjadi jadi katalisator berbanding terbalik dengan proyeksi analis Bitfinex. 

Sektor Ritel hingga Keuangan, Intip 10 Saham yang Diproyeksi Perkasa Kuartal IV

Beberapa bulan belakangan, bitcoin bergerak lesu. Pelaku pasar berharap The Fed akan merealisasikan penurunan suku bunga AS sehingga memberikan sentimen positif terhadap harga Bitcoin. Impian para investor Bitcoin dipatahkan hasil tim analis Bitfinex. 

Harga Bitcoin diprediksi anjlok hingga 15-20 persen setelah pemangkasan suku bunga AS oleh The Fed. Dengan catatan, pemotongan tingkat suku bunga dibarengi dengan adanya resesi AS.

Jerome Powell Klaim Tak Perlu Persetujuan Semua Anggota The Fed untuk Potong Suku Bunga

Analis Bitfinex memperkirakan harga Bitcoin menyentuh level US$ 40.000-50.000. Lebih lanjut, mereka mengatakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 poin. Hal ini menandai dapat menyebabkan apresiasi harga jangka panjang untuk Bitcoin imbas kekhawatiran resesi mereda. 

Bitcoin.

Photo :
  • The Cryptonomist
5 Aset Kripto Tetap Perkasa Meski Kondisi Pasar Anjlok, Investor Bisa Untung hingga 50 Persen

"Langkah seperti itu akan menandakan kepercayaan Fed terhadap ketahanan ekonomi, sehingga mengurangi kemungkinan penurunan tajam," tulis tim Analis, dikutip dari Coindesk pada Rabu (4/9/2024). 

Analis juga membeberkan skenario lain di mana The Fed akan pangkas suku bunga 50 poin. Dampaknya harga Bitcoin akan meningkat 5-8 persen secara jangka pendek. Namun, lompatan harga akan terhapus imbas kekhawatiran datangnya resesi sehingga menimbulkan tekanan yang lebih besar terhadap aset kripto, khususnya Bitcoin. 

"Proyeksi ini hasil bercermin pada kasus masa lalu. Pemotongan suku bunga yang agresif pada awalnya meningkatkan harga aset kemudian keuntungan tersebut diredam oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi," jelas analis. 

Lebih lanjut, analis mengungkapkan bulan September diperkirakan menjadi bulan paling lemah bagi aset kripto selama tahun 2024. 

Firma Analisis Kripto K33 Research mengungkapkan malapetaka dan kesuraman di bulan September akan menghadirkan peluang pembelian dan keuntungan  menarik bagi para investor pada bulan-bulan setelahnya. 

"Membeli aset kripto pada bulan September untuk membangun eksposur untuk Q4 secara historis menjadi strategi spot terbaik," ujar Vetle Lunde, analis riset senior di K33.

Periode Oktober hingga April secara historis merupakan waktu terkuat bagi Bitcoin. Lunde mengisahkan seorang investor yang membeli aset kripto pada bulan Oktober dan menjual pada akhir April memperoleh keuntungan 1.449 persen. Ini terjadi pada tahun 2019. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya