IHSG Rentan Koreksi Hari Ini, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Seorang pelaku pasar sedang memantau pergerakan IHSG.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi merosot selama sesi perdagangan hari ini, Rabu (4/9/2024). Pergerakan IHSG melemah merupakan lanjutan tren koreksi yang terjadi saat penutupan pasar saham kemarin sore.

Pada Selasa (3/9/2024), IHSG ditutup koreksi 1,01 persen menjadi 7.616. Penurunan terseret munculnya volume penjualan dari investor.

Analis PT MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana meminta investor untuk mencermati potensi IHSG break dari titik support terdekatnya di level 7.545. Apabila hal tersebut terjadi maka IHSG akan rawan menuju ke area 7.371-7.460 sebagai area koreksi sehingga membentuk wave [ii] dari wave 3.

Herditya juga menuturkan skenario lain, yakni jika IHSG masih mampu berada di atas level 7.545 maka ada peluang IHSG kembali naik (rebound). Area penguatan akan menguji target level 7.743.

IHSG

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Lebih lanjut, Herditya membeberkan titik support IHSG berada pada level 7.547 dan 7.460. Sementara titik resistance berada di angka 7.715 dan 7.743.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, Herditya memberikan rekomendasi saham yang menarik untuk investor cermati selama sesi perdagangan pasar hari ini. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini. 

Rekomendasi Saham Potensial Cuan

PT Avia Avian Tbk (AVIA)

Saham AVIA melonjak 0,85 persen ke level 472. Saat ini, posisi saham AVIA diprediksi sedang berada di awal wave (iii) dari wave [i]. Dengan catatan mampu berada di atas area stop loss. 

Herditya menyarankan investor melakukan aksi spec buy dengan memperhatikan rentang area 468-470. Target nilai diperkirakan mampu mencapai angka 488 dan 500. Titik stop loss di bawah 466.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

Ilustrasi Bank Syariah Indonesia (BSI)

Photo :
  • ANTARA

Saham BRIS terkoreksi 0,77 persen menjadi 2.590. Saat ini, posisi saham BRIS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 3. Artinya emiten relatif rentang bergerak turun melanjutkan tren koreksi.

Herditya menyarankan investor untuk memanfaatkan nilai saham BRIS yang masih melemah dengan aksi buy on weakness pada kisaran 2.450-2.520. Proyeksi target nilai mampu menyentuh area 2.720 dan 2.880. Sementara titik stop loss di bawah 2.360.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)

BFI Finance.

Photo :
  • Dokumentasi BFI Finance.

Saham BFIN anjlok 4,02 persen ke level 955 di mana koreksinya break dari MA20-nya. Saat ini, posisi saham BFIN diramal sedang membentuk wave [b] dari wave 3. Artinya koreksi emiten diperkirakan masih akan berlanjut.

Herditya kembali menyarankan aksi buy on weakness terhadap saham BFIN dengan mencermati kisaran 890-950. Lebih lanjut, target nilai diperhitungkan mampu berada pada level 1.040 dan 1.120. Sedangkan titik stop loss di bawah 875.
 
PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

IHSG Susut 0,58 Persen pada Penutupan Sesi I, Sederet Saham Ini Tetap Perkasa

Saham MYOR melemah 1,14 persen menjadi 2.610. Saat ini, posisi saham MYOR diprediksi sedang berada pada bagian dari wave [b] pada label hitam atau wave [ii] pada label merah. Artinya emiten kemungkinan besar akan bergerak turun melanjutkan tren koreksi. 

Herditya menganjurkan investor yang tertarik dengan saham MYOR memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan buy on weakness pada rentang 2.410-2.530. Target nilai diperhitungkan dapat menyentuh level 2.700 dan 2.830. Sementara titik stop loss di bawah 2.390.

Tren Koreksi Masih Bayangi IHSG, Intip Rekomendasi Saham Potensi Cuan

Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 4 September 2024."

IHSG Ditutup di Level 7.157, Saham BUKA hingga EXCL Melesat
Adaro Energy Tbk.

Alamtri Resources (ADRO) Guyur Dividen Interim US$200 Juta, Simak Jadwalnya!

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2024 sebesar US$200 juta setara Rp3.22 triliun (estimasi kurs Rp16.119.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024