Mayoritas Bursa Asia Menguat, Data Inflasi Korsel Hembuskan Angin Segar

Ilustrasi negara Korea Selatan
Sumber :
  • Pixabay

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menghijau dengan sebagian besar indeks kompak menguat. Kinclongnya bursa dampak sentimen investor yang menilai laporan inflasi Korea Selatan turun ke level terendah.

IHSG Ditutup Tersungkur ke Level 7.479 saat Sederet Saham Kompak Melambung 

Pemerintah mengumumkan tingkat inflasi berada pada level 2 persen atau mengalami penurunan tahun ke tahun (yoy). Pada bulan Juli, inflasi masih di angka 2,6 persen.

Dikutip CNBC, penurunan inflasi sesuai dengan ekspektasi para ekonom. Secara bulan ke bulan (mom), inflasi Korea Selatan mengalami kenaikan 0,4 persen atau sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pasar sebesar 0,3 persen.

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan III 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat, Perlu Penguatan Daya Beli

Nikkei 225 Jepang menguat 0,18 persen pada pembukaan busra. Begitu pula, indeks Topix naik 0,38 persen.

Bursa Asia Fluktuatif pada Pembukaan Pasar, Investor Tunggu Keputusan Suku Bunga dari Dua Negara Ini

Kospi Korea Selatan melonjak 0,17 persen. Kosdaq berkapitalisasi kecil mengalami kenaikan paling buncit, yakni 0,02 persen. Sebaliknya, indeks S&P/ASX 200 Australia justru merosot 0,39 persen.

Kontrak berjangka untuk indeks CSI 300 di daratan China berada pada level 3.265,4. Sebagian besar lainnya bergerak datar dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 3.265. Indeks CSI 300 mencapai level terendah dalam tujuh bulan pada Senin imbas terseret saham real estat.

Indeks Hang Seng Hong Kong Harga berjangka berada pada level 17.671. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI pada level 17.691,97.

Wall Street New York

Photo :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Wall Street tutup pada Senin karena libur Hari Buruh. Tiga indeks utama turun menjelang pembukaan perdagangan hari ini. 

Indeks  Dow Jones Industrial Average  turun 57 poin, atau 0,14 persen. S&P 500  tergelincir 0,12 persen dan dan Nasdaq Composite jatuh sebesar 0,26 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya