IAF 2024 dI Bali, Indonesia-Zanzibar Kolaborasi Perkuat Ekonomi Biru

Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Pahala Mansyuri berbincang dengan Presiden Zanzibar YM Hussein Ali Mwinyi saat membuka Zanzibar-Indonesia Investment Forum 2024, di Nusa Dua - Foto: Kemenlu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Kedekatan historis antara Indonesia dan Afrika yang terjalin sejak Konferensi Asia-Afrika 1955 yang menjadi landasan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara berkembang.

Keberhasilan Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Subianto Tingkatkan Kerja Sama Bilateral dan Kebanggaan Nasional

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Pahala Mansyuri, membuka Zanzibar-Indonesia Investment Forum yang mengangkat tema Navigating New Horizons in Blue Economy Cooperation, Minggu, 1 September 2024.

Pahala juga memandang potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia dan kawasan Afrika, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sekitar US$4,4 triliun dan sumber daya alam yang melimpah.

Kolaborasi Strategis Pertumbuhan Global Berkelanjutan dalam HLF MSP dan Indonesia-Africa Forum 2024

“Dengan potensi yang besar ini, kita harus memperkuat kerja sama di sektor-sektor strategis, terutama ekonomi biru yang sangat relevan bagi negara kepulauan seperti Indonesia dan Zanzibar,” ujar Pahala.

Pada kesempatan tersebut Pahala pun memaparkan Blue Economy Framework yang telah dikembangkan oleh Indonesia, yang mampu meningkatkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Komitmen Dorong Ekonomi Biru, Bank Mandiri Perkuat Sinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Potensi kerja sama antara Indonesia dan Zanzibar ada di sektor ekonomi biru, termasuk pariwisata dan perhotelan, perikanan tangkap dan budi daya, pengembangan infrastruktur pelabuhan, pengolahan rumput laut, serta sektor minyak dan gas.

“Ekonomi biru adalah sektor yang sangat potensial untuk kita kembangkan bersama. Ini adalah kesempatan emas bagi para pelaku usaha untuk memperkuat kehadiran di pasar Afrika Timur dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Pahala.

Sementara Presiden Zanzibar, Hussein Ali Mwinyi, mengatakan Zanzibar dan Indonesia memiliki banyak kesamaan sebagai negara kepulauan dengan komitmen kuat terhadap pengembangan sektor maritim dan kelestarian lingkungan laut.

“Kami mengundang para pelaku usaha dan investor dari Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi prioritas di Zanzibar,” kata Presiden Mwinyi.

Pada sesi diskusi, Direktur Eksekutif Zanzibar Investment Promotion Authority, Saleh Saad Mohamed, dan Direktur Fasilitas Investasi Tanzania Investment Centre, Rovokatus A. Rashel, turut memaparkan potensi Zanzibar dan Tanzania sebagai tujuan investasi utama di Afrika Timur.

Mereka menekankan stabilitas politik, keamanan, serta kepastian hukum sebagai faktor penarik utama bagi investor asing.

Zanzibar merupakan bagian dari Tanzania yang terletak di lepas pantai Afrika Timur. Sebagai wilayah semi-otonom, Zanzibar mempertahankan persatuan politik dengan Tanzania namun memiliki parlemen dan presiden tersendiri.

Forum Investasi Zanzibar-Indonesia ini menjadi platform penting untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Zanzibar, serta memajukan kerja sama di sektor ekonomi biru.

Dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, diharapkan kolaborasi ini akan membawa manfaat nyata bagi kedua belah pihak dan mendorong pembangunan berkelanjutan di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya