BPS Catat Agustus 2024 Deflasi 0,03 Persen, Mamin hingga Tembakau Jadi Pendorong
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar 2,12 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami  penurunan dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 106,06 pada Agustus 2024
"Pada Agustus 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan Sementara itu secara yoy terjadi inflasi sebesar 2,12 persen dan secara tahun kalender year to date terjadi inflasi sebesar 0,87 persen," ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin, 2 September 2024.
Pudji menuturkan, deflasi pada Agustus 2024 ini tercatat lebih rendah dibandingkan Juli 2024, dan merupakan deflasi keempat pada tahun 2024.
Dia menjelaskan, untuk kelompok pengeluaran deflasi bulanan terbesar, yakni makanan minuman (Mamin) dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,52 persen, atau memberikan andil deflasi sebesar 0,15 persen.
Sementara itu untuk kelompok yang memberikan andil inflasi di antaranya bensin dan cabai rawit dengan adil inflasi masing-masing sebesar 0,03 persen. Lalu, kopi bubuk dan emas perhiasan dengan inflasi masing-masing sebesar 0,02 persen.
"Kemudian juga beras dan sigaret kretek mesin atau SKM dan ketimun memberikan andil inflasi masing-masing 0,01 persen," jelasnya.
Selain itu, kelompok pendidikan juga memberikan andil inflasi sebesar  0,04 persen atau mengalami inflasi sebesar 0,65 persen. Selanjutnya ada biaya sekolah dasar, biaya kuliah perguruan tinggi, biaya SMP memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.