Bursa Asia Bervariasi di Awal Pekan, Investor Pelototi Rilis Data Ekonomi Negara Kawasan

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi China.
Sumber :
  • TheRichest.com

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan bervariasi pada pembukaan pasar, Senin (2/9/2024) pagi. Investor akan disibukkan mencermati data ekonomi sejumlah negara di kawasan yang akan dirilis sepanjang pekan ini.

Korea Selatan akan mengumumkan laporan inflasi serta Australia merilis produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2024. Selain itu, Jepang juga akan mengungkap data gaji dan pengeluaran rumah tangga di menjelang akhir minggu.

China juga akan membuka data indeks manajer pembelian resminya pada bulan Agustus. PMI manufaktur turun ke level 49,1 poin dan menjadi posisi terendah dalam enam bulan terakhir. Kontraksi ini terjadi lebih cepat dibandingkan pada bulan Juli sebesar 49,4 poin. 

Angka tersebut meleset dari perkiraan rata-rata ekonom sebesar 49,5 poin. Penurunan menandai bulan keempat berturut-turut.

Ilustrasi laporan data inflasi Jepang

Photo :
  • www.pixabay.com/Pexels

Di sisi lain, indek PMI nonmanufaktur China naik 0,1 persen. Dari 50,2 di bulan Juli menjadi 50,3 per Agustus.

Indeks S&P/ASX 200 Australia berada pada level 8.031. Posisi ini turun dari level tertinggi sepanjang masa di angka 8.091,9.

Nikkei 225 Jepang menunjukkan pembukaan pasar yang lebih kuat di mana kontrak berjangka di Chicago pada 39.020 dan kontrak sejenis di Osaka pada 39.010. Sementara pada penutupan sebelumnya di hanya bertengger di level 38.647,75.

Prabowo Temui PM Pakistan, Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 17.785. Posisi itu lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI di area 17.989,07.

Tok! The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan 25 bps, Bursa Asia Seketika Runtuh

Pada Jumat (30/8/2024), Dow Jones Industrial Average  mencatat rekor tertinggi baru dengan sukses melonjak 0,55 persen dan menutup bursa  pada 41.563,08. Indeks S&P 500 naik tipis sebesar 1,01 persen. Nasdaq Composite menyusul penguatan 1,13 persen.

Investor menilai data inflasi utama yang diawasi ketat oleh Federal Reserve AS (The Fed) meningkat 0,2 persen secara bulanan (mom) dan naik 2,5 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Hal ini sejalan dengan perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Bisa Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Didorong Beroperasi Tepat Waktu
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2025 mendapat sorotan dari masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024