Hashim Bocorkan Pemerintahan Prabowo Mendatang Akan Bangun Giant Sea Wall

Hashim Djojohadikusumo menyampaikan sambutan dalam Future of Indonesia Dialogue
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berencana untuk membangun Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa. Infrastruktur ini direncanakan akan membentang dari Jakarta sampai Gresik, Jawa Timur.

Pengamat Anggap Prabowo Layak Bentuk Kabinet Gemuk tapi dengan Syarat Tertentu

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, membeberkan bahwa Giant Sea Wall menjadi satu proyek baru yang diharapkan oleh Prabowo dapat segera dimulai.

"Pak Prabowo ingin membangun Tanggul Laut dari Jakarta sampai Gresik di Jawa Timur. Dan program ini tidak bisa dalam 5 tahun, mungkin tidak bisa dalam 10 tahun, mungkin harus baru bisa 20 tahun," kata Hashim dalam acara APEC BAC Indonesia: Optimisme dan Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta, pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Cak Imin: PKB Punya Kewajiban Sukseskan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ketua Satgas Perumahan Tim Transisi Prabowo-Gibran Hashim Djojohadikusumo

Photo :
  • Istimewa

Proyek ini juga dianggap memiliki urgensi tinggi untuk segera dibangun, lantaran permukaan air laut terus mengalami kenaikan, namun proses pembangunannya sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama. Inti dari proyek ini ialah untuk melindungi pesisir utara Pulau Jawa.

Alasan Jokowi Belum Teken Keppres Pemindahan IKN: Tunggu Semuanya Siap

Hashim menjelaskan, konsep tanggul laut telah didengungkan sejak tahun 1994 oleh Bappenas. Mulanya sebagai solusi untuk menyelamatkan pesisir utara Jakarta. Namun, Prabowo sendiri melihat bahwa urgensi pembangunan tanggul laut tidak hanya dirasakan di utara Jakarta, tetapi juga di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa.

"Tapi ada apa, selama 10 tahun tidak ada kemajuan. Pak Prabowo ingin membangun Tanggul Laut Raksasa segera. Karena masalah yang dihadapi bukan hanya Jakarta saja, tapi seluruh pantai utara Pulau Jawa dengan mengancam tanah-tanah yang subur. Kita perkirakan bisa 40 persen sawah, lahan bisa tenggelam kalau kita tidak segera melindungi."

Hashim menambahkan bahwa ke depan pengembangan program akan dilakukan gabungan seperti partnership hingga kemitraan antara pemerintah dan swasta. Kesempatan itu juga dibuka tidak hanya untuk pihak swasta lokal tetapi juga asing.

"Dan dunia usaha swasta akan diundang untuk ikut pengembangan. Di sini mungkin kawan-kawan REI juga ikut serta, pasti Pak Prabowo sudah bilang pengembangan-pengembangan dari Hong Kong silahkan, dari Korea, dari Singapura, dari Dubai, dari Abu Dhabi, dari mana kalau mau bawa dana, bahkan dari Rusia pun welcome di Indonesia."

Sebagai informasi, APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM dan Kementeria Keuangan menggelar dialog bertajuk "Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran".

Dialog ini diisi sejumlah narasumber, seperti Menteri Investasi Republik Indonesia, Rosan Roeslani,  Ketua APEC BAC Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia, dan CEO Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie, serta perwakilan senior dari KADIN Daerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya