Bursa Asia Menguat Terdorong Laporan Pengangguran dan PDB AS yang Meredakan Kekhawatiran Resesi
- BusinessInsider
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menguat saat membuka pasar pada Jumat 30 Agustus 2024. Kenaikan terjadi setelah laporan data ekonomi AS sukses mendinginkan pasar terhadap kekhawatiran resesi AS. Di samping itu, investor juga sedang menilai serangkaian laporan ekonomi Jepang.
Amerika Serikat mengklaim tingkat pengangguran menurun selama satu pekan dari 232 ribu menjadi 231 ribu. Hal ini masih sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan Dow Jones, yakni 230 ribu.
AS juga menyampaikan produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2024 direvisi menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi menjadi 3 persen dari tingkat awal sebesar 2,8 persen.Â
Di samping itu, Jepang juga mengumumkan serangkaian data ekonomi yang menjadi perhatian investor di kawasan Asia. Tingkat inflasi Tokyo naik dari 2,2 persen pada bulan Juni menjadi 2,6 persen. Ini menjadi titik tertinggi sejak Maret 2024.
Inflasi inti (tidak termasuk harga makanan segar) berada di angka 2,4 persen. Perolehan ini lebih tinggi dari jajak pendapat ekonomi yang memprediksi di level 2,2 persen.
Secara luas, inflasi Tokyo dianggap sebagai indikator utama tren nasional. Negeri Sakura itu juga melaporkan tingkat pengangguran di Jepang naik menjadi 2,7 persen atau lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2,5 persen.
Mengutip CNBC, tingkat penjualan ritel di Jepang juga meningkat 2,6 persen dari tahun ke tahun (yoy). Pencapaian itu juga masih berada di bawah harapan pasar sebesar 2,9 persen. Jepang merevisi kenaikan yang terjadi di bulan Juni menjadi 3,8 persen.
Berbagai laporan ekonomi dari kawasan Asia dan Amerika Serikat sedikit banyaknya memberikan pengaruh terhadap pergerakan bursa hari ini. Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis diikuti penguatan Topix 0,23 persen.
Kospi Korea Selatan melesat 0,55 persen pada awal perdagangan bursa. Menyusul kenaikan dari Kosdaq berkapitalisasi kecil sebesar 0,74 persen.
S&P/ASX 200 Australia menguat 0,46 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 17.741 atau lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di level 17.786,32.
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average sukses mencetak rekor baru setelah menguat 0,59 persen dan ditutup pada level 41.335,05. Keuntungan di  Goldman Sachs, Intel dan  Visa  membantu mengangkat rata-rata saham unggulan ke level tertinggi baru.
S&P 500 mengakhiri sesi tepat di bawah garis datar. Nasdaq Composite tergelincir 0,23 persen imbas terseret kemerosotan saham Nvidia yang turun 6,4 persen.Â