Dongkrak Kontribusi Bisnis Hijau Jadi 34 Persen pada 2034, Begini Strategi PIS
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Direktur Business Planning PT Pertamina International Shipping (PIS), Eka Suhendra menargetkan untuk meraih nol emisi pada tahun 2050 mendatang.
Di mana, salah satu strateginya adalah dengan mengakselerasi inisiatif dekarbonisasi, agar mencapai target pengurangan karbon hingga nol emisi pada tahun 2050 tersebut.
"Serta meningkatkan kontribusi bisnis hijau menjadi 34 persen pada tahun 2034," kata Eka dalam keterangannya, Kamis, 29 Agustus 2024.
Dalam gelaran Malam Penghargaan Lestari Summit 2024, Eka memaparkan strategi pihaknya yang telah selaras dengan strategi jangka panjang dari organisasi International Maritime Organization (IMO).
Melalui komitmen ini, PIS tidak hanya mendukung inisiatif global untuk melawan perubahan iklim, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya operasional terkait emisi.
“Pertamina dan PIS memiliki komitmen dalam peningkatan sustainability dan green economy dalam operasionalnya, sebagai bagian dari transformasi hijau bersama," ujarnya.
Strategi untuk mencapai realisasi target jangka panjang tersebut adalah melalui pengurangan emisi sebesar 32 persen pada 2030, yang merupakan langkah awal untuk mencapai Net Zero Emission pada 2050bsesuai target dari IMO.
Dalam mendukung realisasi target jangka panjang tersebut, Eka menyatakan bahwa PIS telah melakukan sejumlah inovasi khusus untuk mengurangi produksi emisi karbon dalam seluruh lini bisnisnya. Salah satunya melalui pengembangan teknologi Energy Saving Devices dan pengembangan desain kapal yang ramah lingkungan.
“Pertamina sendiri punya 10 fokus sustainabilitas operasi yang terbagi dalam tiga komponen utama yakni Environmental, Social, dan Governance," kata Eka.
Dia mencontohkan, terkait perlindungan keanekaragaman hayati, PIS telah melakukan investasi pemasangan ballast water treatment di armada kapal PIS, untuk meminimalisir kerusakan ekosistem laut di sekitar kapal.
Selain itu, PIS juga turut memberlakukan inovasi-inovasi teknologi hijau untuk kapal baru, dan konversi bahan bakar melalui teknologi dual fuel yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 30 persen.
"Selain mengurangi produksi karbon emisi, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan terhadap kontribusi laba yang dihasilkan dari Green Cargo Business, seperti Liquified Natural Gas (LNG) dan Liquified Carbon Dioxide (LCO2)," ujarnya.