Kemendag Dorong Ritel Pemegang Brand Global Kolaborasi dengan Industri Lokal

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Peritel lokal yang menjadi pemegang produk dari brand-brand berskala global didorong agar bisa berkolaborasi dengan industri-industri di dalam negeri. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang dalam sambutannya di 'Indonesia Retail Summit 2024' yang digelar oleh Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hipindo).

Kemendag Rilis Aturan Baru soal Perdagangan Antarpulau, Pelaku Usaha Diwajibkan Lakukan Ini

Moga menilai bahwa para peritel pemegang brand-brand global itu sudah memahami segmen dan market share dari produk-produk tersebut. Sehingga, kolaborasi dengan industri-industri di dalam negeri menurutnya merupakan potensi bisnis yang sangat besar dan menguntungkan dari segi bisnis.

"Kami mohon juga untuk peritel yang pemegang brand global untuk berkolaborasi dengan industri-industri lokal," kata Moga di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Rabu, 28 Agustus 2024.

Dibuka Menghijau, IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan Seiring Kinclongnya Bursa Asia-Pasifik

Pertumbuhan Industri Ritel Nasional.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

"Karena saat ini saya yakin Bapak-Ibu sudah tahu segmen pasarnya, market share-nya, lalu kenapa sih tidak berkolaborasi dengan industri dalam negeri? Kenapa kita harus terus mengimpor?" ujarnya.

Bursa Asia Tersungkur saat Pasar Saham AS Cetak Rekor Tertinggi Usai Donald Trump Umumkan Menkeunya

Moga mengaku sempat mendengar keluhan dari sejumlah peritel, mengenai alasan mereka lebih memilih mengandalkan penjualan produk impor dari brand-brand global tersebut. Alasannya yakni karena industri di Indonesia tidak efisien dari segi bisnis, sehingga kolaborasi yang dimaksudnya itu memiliki potensi risiko yang harus diperhitungkan.

"Kenapa sih tidak diproduksi di Indonesia saja? Ya karena industri di Indonesia tidak efisien. Mungkin ini saatnya kita bahas di forum ini, tidak efisiennya di mana?" ujar Moga.

Karenanya, melalui gelaran 'Indonesia Retail Summit 2024' ini, Moga berharap bahwa segala permasalahan yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi berbagai stakeholder terkait sektor ritel di Tanah Air, bisa segera diselesaikan dan dicarikan jalan keluarnya.

"Sehingga bisa disisir persoalan-persoalan yang menyebabkan industri kita tidak efisien itu. Semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar, sukses, meriah, sesuai dengan harapan kita semua, serta dapat memberikan manfaat bagi sektor ritel dan seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Pemerintah Bakal Gelar Harbolnas, Nilai Transaksi Ditargetkan Naik 16 Persen

Pemerintah akan kembali mengadakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 10 Desember hingga 16 Desember 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024