Pastikan Akuisisi Bank Umum Syariah Tahun Ini, Bos BTN: Namanya Rahasia

Direktur Utama BTN Nixon L P Napitupulu
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

Jakarta, VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) tengah melakukan penjajakan dengan sebuah bank umum syariah (BUS) untuk segera diakuisisi. BUS tersebut dinilai cukup potensial untuk diakuisisi dan digabungkan dengan unit usaha syariah (UUS), BTN Syariah.

Bidik Generasi Muda, Wondr Diproyeksi Kerek DPK BNI Tembus Lebih dari Rp 900 Triliun pada 2025

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN tengah melakukan uji tuntas (due diligence) dengan sebuah BUS yang telah berjalan selama beberapa waktu, namun dia menolak menyebutkan nama bank tersebut.  Perseroan berharap, proses akuisisi tersebut dapat rampung sebelum tahun ini berakhir.

“Banknya apa, saya masih harus merahasiakan, karena akan berurusan dengan otoritas jasa keuangan dan pasar modal terkait keterbukaan informasi,” ungkap Nixon dalam konferensi pers Public Expose Live secara daring di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

“Katakan saja namanya bank X. Jadi bank X ini sedang kami dekati, dan salah satunya yang sedang dibahas adalah mengenai valuasi,” tambahnya.

Direktur Utama BTN, Nixon L. P. Napitupulu

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Resmi Jadi Bank Kustodian Syariah, Muamalat Dorong Pengembangan Efek Syariah Dalam Negeri

Kendati demikian, Nixon mengungkapkan bahwa proses due diligence berjalan dengan lancar dan prosesnya lebih sederhana. Selain itu, dari negosiasi yang berjalan, BTN menilai transaksi jual-belinya tidak akan rumit.

“Yang ketiga, size (ukuran banknya) relatif tidak terlalu besar,” ujar Nixon.

Nixon menjelaskan, manajemen BTN tengah intens bernegosiasi tentang valuasi BUS potensial tersebut dengan pemegang saham BTN, dalam hal ini Kementerian BUMN, serta pemegang saham BUS yang hendak diakuisisi. 

Menurut perkiraan, lanjut Nixon, transaksi bisa diselesaikan pada tahun ini atau awal tahun depan, dengan penandatanganan conditional shares purchase agreement (CSPA) dapat dilakukan pada September atau Oktober. Namun, karena pembelian saham tersebut bersyarat sesuai dengan definisi CSPA, masih terdapat sejumlah proses yang harus dilalui BTN.

“Kalaupun kita sama-sama sudah sepakat, akan ada izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dahulu, izin ke pemegang saham, lalu ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan seterusnya. Jadi karena masih bersyarat, tergantung pada perizinan OJK dan tergantung pada persetujuan pemegang saham,” ujar Nixon.

BTN Syariah.

Photo :
  • Dokumentasi BTN.

Selain proses tersebut di eksternal, terdapat proses administrasi internal yang juga harus dikebut. Nixon mengatakan bahwa BTN tengah melakukan audit laporan keuangan, karena proses transaksi CSPA harus menggunakan buku yang telah diaudit.

Namun, Nixon optimistis bahwa prosesnya dapat berjalan lancar sesuai target, karena BTN sebelumnya telah menargetkan untuk dapat menyelesaikan spin-off BTN Syariah pada awal tahun depan. “Kita (BTN) dengan mereka (bank yang dibidik) bisa dibilang 70 persen sepakat. Lalu apakah bisa mendekati 90 persen dalam minggu ini, kita lihat saja,” jelas Nixon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya