Marak Kebocoran Data Jadi Sorotan Industri, Perusahaan Ini Ungkap Solusinya
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Perusahaan teknologi ForU.AI, mendedikasikan diri untuk mengubah privasi dan keamanan data, mengumumkan peluncuran teknologi yang dirancang untuk mengatasi masalah pengelolaan dan keamanan data pribadi di ekosistem Web2 dan Web3.
Seperti diketahui, di ekosistem Web2, kebocoran data pribadi terus menerus terjadi dan yang terbaru adalah kebocoran di Pusat Data Nasional yang berdampak signifikan bagi perekonomian nasional. Banyaknya celah keamanan di ekosistem Web2 membuat banyak orang mulai berpikir untuk beralih mengandalkan teknologi di ekosistem Web3.
Co-Founder & CEO ForU.AI Pang Xue Kai mengatakan bahwa ia mendirikan ForU.AI untuk menghadirkan solusi yang menyelesaikan berbagai masalah kebocoran data yang merugikan pemilik data pribadi. Menurutnya, ekosistem Web2 tidak memungkinkan pemilik data pribadi memiliki mengelola dan mengontrol data mereka.
“ForU.AI hadir di tengah ekosistem Web3 yang semakin matang, terlihat dari berbagai peningkatan teknologinya, seperti protokol Layer 2 hingga aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang ramah pengguna. Di Indonesia, adopsi teknologi Web3 juga sudah tidak hanya sebatas pada perdagangan kripto tetapi juga sudah masuk ke aspek pengelolaan aset digital, Decentralized Autonomous Organizations, hingga memonetisasi data pribadi,” ujar Kai dikutip dari keterangannya, Selasa, 27 Agustus 2024.
Di awal kemunculannya beberapa tahun lalu, ekosistem Web3 dan teknologi yang ada didalamnya masih berada di tahap awal. Meski banyak inovasi dan antusiasme, ekosistem Web3 masih di isi oleh berbagai proyek yang bersifat eksperimental, sebatas mengikuti hype, hingga spekulatif. Kini, ekosistem Web3 sudah berbeda terlihat dari adopsi teknologi yang lebih masif, jumlah investasi, dan ekosistem pendukungnya. Web3 kini tidak lagi terbatas pada kripto.
Prinsip-prinsip desentralisasi, transparansi, dan kontrol pengguna sudah mulai diterapkan di berbagai industri, mulai dari keuangan dan seni hingga rantai pasok dan media sosial. Seiring dengan masifnya adopsi teknologi Web3,
“ForU.AI dibangun dengan misi membangun ekonomi yang berpusat pada pengguna, menjadikan data sebagai kekuatan yang menghormati hak pengguna, menghargai kontribusi mereka, dan memberdayakan kehidupan digital mereka,” tegasnya.
ForU.AI merupakan perusahaan pertama yang mengkombinasikan teknologi blockchain, artificial intelligence (AI), dan Decentralised Identity (DiD) untuk memfasilitasi interoperabilitas data pribadi di seluruh lingkungan Web2 dan Web3. Termasuk pertukaran data di platform e-Commerce, asuransi, AdTech, SocialFI, NFT, GameFI, dan lainnya.
Penggabungan teknologi ini juga memastikan transaksi dan privasi data yang aman. “Melalui ForU.AI, saya ingin membangun sebuah ekosistem di mana setiap individu memiliki kendali penuh atas data mereka dan dapat memanfaatkannya untuk keuntungan masing-masing individu. Dengan teknologi blockchain, AI, dan DiD, kami ingin memastikan bahwa setiap keputusan dan layanan yang kami tawarkan benar-benar berpusat pada pengguna, memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dan sesuai dengan preferensi mereka di berbagai platform digital,” ujar Kai.
Ke depannya, ForU.AI akan menyediakan fitur discovery yang memberikan analisis AI tentang berbagai aspek kehidupan pengguna, seperti karir, kesehatan, hubungan pribadi, produk asuransi, hingga menjadi pusat direktori bagi komunitas pengguna Sejak meluncurkan aplikasi Beta, ForU.AI telah memiliki lebih dari 30 ribu pengguna dengan 30 ribu daily active user (DAU) melalui platform Untukmu.AI. ForU.AI secara aktif terus membangun kolaborasi dengan ekosistem Web2 dan Web3, seperti Tokocrypto, Untukmu.AI, Safepal, Reku, Mindblowon, Nvidia, IBM, dan Microsoft.
“Saat ini, ForU.AI terus mengembangkan kolaborasi dengan menjajaki potensi kerja sama dengan sejumlah platform exchange crypto terbaik,” tutupnya.