IHSG Sesi I Anjlok, Simak 5 Saham yang Kinclong hingga ARA

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot saat menutup sesi I pada perdagangan Selasa siang, 27 Agustus 2024. IHSG anjlok 0,68 persen atau 51,43 poin ke level 7.554,77.

Denny JA Rumuskan 6 Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI

Pergerakan IHSG selama pembukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) berada dalam rentang 7.551-7.610. Kondisi IHSG melemah dipengaruhi penurunan sejumlah sektor saham.

Di mana sektor keuangan terpuruk paling dalam sebesar  1,59 persen. Disusul sektor teknologi yang melemah 0,74 persen.  

Implikasi Ketergantungan pada Kecerdasan Buatan terhadap Proses Pembelajaran

Penurunan juga melanda sektor transportasi yang melemah 0,63 persen. Tak ketinggalan, sektor material dasar dan konsumer non primer yang masing-masing tergelincir 0,30 persen dan 0,40 persen.

Ilustrasi trading.

Photo :
  • The Balance
IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong

Sebaliknya saham sektor properti, konsumer primer, kesehatan, dan industri sedang mendapat angin segar dengan sukses mencatat kenaikan selama perdagangan seis I di bursa. 

Meski IHSG turun akibat aksi ambil untung saat mayoritas bursa saham Asia melemah, setidaknya ada lima saham justru tetap perkasa. Bahkan dua saham sukses mencetak auto reject atas (ARA).

Saham Kinclong pada Sesi I

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA)

Saham HDFA sukses mencatat ARA dengan lonjakan 34,41 persen menjadi 125. Saham HDFA tancap gas di awal pembukaan pasar. 

Nilai saham perseoran menguat dari level 93 menjadi 123 lalu berakhir di 125. Setelah itu, saham HDFA bergerak datar dengan mempertahankan posisi tersebut sampai akhir perdagangan sesi I. 

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS)

Ilustrasi laboratorium.

Photo :
  • Dok: DGNS

Saham DGNS juga berhasil menorehkan ARA setelah melesat 25 persen ke level 290. Sama seperti saham HDFA, saham DFGN juga langsung bergerak agresif saat pembukaan pasar.

Emiten terbang dari posisi 250 menjadi 290. Perolehan mampu dipertahankan oleh perusahan dengan bergerak datar sampai sesi I selesai. 

PT Megapower Makmur Tbk (MPOW)

Saham MPOW menguat 23,88 persen menjadi 83. Saham MPOW pun ikut melonjak di awal pembukaan pasar dari 78 ke level 86 lalu 87 yang menjadi posisi tertinggi selama sesi I.

Namun, saham MPOW terkoreksi ke area 84 dan turun lagi sampai level 82. Kemudian, emiten bergerak fluktuatif dengan gap naik-turun cukup seimbang. Saham MPOW sempat berada di 85 namun merosot mendekati penutupan pasar sesi pagi.

PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM)

Ilustrasi Kapal tanker

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Saham BBRM naik 22,3 persen menjadi 82. Saham BBRM membuka perdagangan pada posisi 68 yang langsung melonjak ke level 86.

Emiten melanutkan perdagangan dengan bergerak fluktuasi. Area pergerakan saham BBRM berada pada kisaran area 81-86. Di mana perseoran berhasil naik tipis tetap pada akhir sesi I.

PT Natura City Developments Tbk (CITY)

Saham CITY bertengger pada area 110 setelah mencatat kenaikan sebesar 22,22 persen. Posisi awal saham CITY saat pembukaan pasar berada di level 105 yang kemudian melompat menuju area 111.

Grafik saham CITY selama sesi I menunjukkan pergerakan naik-turun dengan kecenderungan lonjakan lebih tinggi dibandingkan tingkat koreksi. Saham CITY sempat berada di level 113 tetapi merosot menjadi 109. Selanjutnya, saham CITY mampu bangkit namun harus terperosok lagi menjadi 108 dan rebound ke level 110 yang sekaligus menutup sesi  I.

Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "IHSG Sesi I Anjlok Profit Taking, Tapi HDFA dan DGNS Tetap ARA."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya