Bendungan Margatiga Garapan Waskita Karya Bantu Pengairan 16.588 Ha Daerah Irigasi

[dok. Humas PT Waskita Karya]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, sebagai salah satu proyek yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan anggaran mencapai sebesar Rp 846 miliar. 

Jantje-Syarif Janji Keluarganya Tak Akan Cawe-cawe Proyek Daerah di Ambon

Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho menekankan, Bendungan Margatiga itu nantinya akan turut mendukung lumbung pangan nasional di Kawasan Lampung, karena suplai air yang berkelanjutan dari bendungan tersebut akan membuat petani bisa menanam dua sampai tiga kali dalam setahun. 

"Secara keseluruhan, bendungan itu akan mengairi Daerah Irigasi (DI) di provinsi Lampung seluas 16.588 Hektare (Ha), yang mencakup DI Jabung Kiri seluas 5.638 Ha dan DI Jabung Kanan sebesar 10.950 Ha," kata Hanugroho alias Oho dalam keterangannya, Senin, 26 Agustus 2024.

Menteri Dody Beberkan Perhitungan PPN 12 Persen Bikin Ongkos Garap Infrastruktur Meroket

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Margatiga, Lampung Timur

Photo :
  • VIVA/ Ahmad Farhan Faris

Dia memastikan, pengerjaan Bendungan Margatiga dilakukan dengan menerapkan inovasi Building Information Modelling (BIM) atau Dimension of Digital Construction. Produk BIM yang diimplementasikan pada proyek itu mencakup Reality Modelling pada tahap digital surveying, lalu 3D Modelling, Shop Drawing, serta As-Built Model pada saat produksi.

Minim Anggaran, Prabowo Setop Sementara Proyek Infrastruktur Besar

"Pada tahap sequencing and Simulation, diterapkan 4D Sequence, Work Method Statement, dan 6D sustainability. Berikutnya pada bagian 5D Quantity Take-off diimplementasikan 5D QTO, marking progress, juga monitoring pekerjaan," ujarnya.

Terakhir di bagian kolaborasi, Oho memastikan bahwa diterapkan juga document approval, document collaboration, issue coordination, dan digital asset handover, guna mempermudah proses pembangunan.

“Di era digitalisasi seperti sekarang, inovasi digital sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang konstruksi guna memudahkan pengerjaan. Pada penerapan BIM misalnya, digunakan buku lapangan digital yang bertujuan mengurangi penggunaan kertas, mengakses lebih mudah, serta lebih praktis dibawa maupun disimpan,” kata Oho.

Dia menambahkan, manfaat BIM di bendungan ini tidak hanya dirasakan dalam pekerjaan di lapangan, tapi juga dalam kegiatan penulisan karya ilmiah. Salah satu paper tim proyek Bendungan Margatiga berhasil lolos presentasi dalam kongres ICOLD ke-27 di Marseille, Perancis.

“Waskita Karya merupakan satu-satunya perwakilan BUMN Karya yang lolos. Presentasi tersebut diwakili langsung oleh tim Engineering proyek Bendungan Margatiga dengan judul paper The Application of Modular Precast Concrete System on Sidewall,” ujarnya.

Sebagai informasi, Bendungan Margatiga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap Waskita Karya. Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut sekitar Rp 846 miliar.

Selama lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Waskita memulai pembangunan 36 PSN. Sementara jumlah PSN bendungan yang sedang dikerjakan saat ini sebanyak sembilan, yaitu Bendungan Temef, Mbay, Jlantah, Jragung, Bener, Leuwikeris, Tigadihaji, Rukoh, serta yang diresmikan hari ini yakni Bendungan Margatiga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya