Jokowi Revitalisasi Pasar Pasir Gintung Lampung: Dulu Pedagang Mengeluh Kumuh
- Biro Pers Sekretariat Presiden
Lampung, VIVA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan revitalisasi Pasar Pasir Gintung di Lampung pada Senin, 26 Agustus 2024. Sebab, Jokowi hampir 3 tahunan lalu mendengar keluhan para pedagang terkait kondisi Pasar Pasir Gintung yang kotor dan kumuh.
“Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, pada siang hari ini saya resmikan Pasar Pasir Gintung di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pasar Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah.
- Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi memerintahkan revitalisasi Pasar Pasir Gintung ini sekitar 2 atau 3 tahun lalu, karena para pedagang mengeluhkan terkait kondisi pasar tersebut.
“Saya perintahkan saat itu, karena banyak ibu pedagang yang menyampaikan pasarnya tidak rapih, pasarnya kotor, pasarnya kurang tertata. Sehingga, saya perintahkan untuk membangun Pasar Pasir Gintung,” ujarnya.
Menurut dia, pasar adalah pusat aktivitas perekonomian masyarakat yang sangat penting bagi semua. Kemudian, pasar yang ramai itu menandakan denyut nadi perekonomian di masyarakat sekitar pasar.
“Adanya transaksi, adanya aktivitas jual beli, adanya kegiatan usaha yang produktif menunjukkan bahawa ekonomi di sebuah kota provinsi berjalan dengan baik,” ucapnya.
Di samping itu, Jokowi mengatakan pasar ini dibangun dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp38 miliar. Tentu, kata dia, biaya untuk revitalisasi Pasar Pasir Gintung tidak kecil.
“Saya pesan kepada Bu Wali dan seluruh pedagang agar pasar ini dirawat sebaik-baiknya, biar tetap rapih, bersih. Ke depan seluruh konsumen, masyarakat yang ingin membeli, semua yang ada di pasar menjadi seneng untuk selalu datang ke pasar ini untuk berbelanja,” pungkasnya.
Komisi XI DPR Desak Apple Tanggung Jawab Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
Anggota Komisi XI DPR RI, Muhammad Hanif Dhakiri meminta pertanggungjawaban atas ketimpangan investasi kontribusi Apple pada perekonomian Indonesia. Ada beberapa tuntutan
