Dibuka Menguat, Rupiah Diproyeksi Berfluktuasi Hari Ini Terdorong Sejumlah Faktor

Uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Jakarta, VIVA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan dibuka berfluktuatif, namun diproyeksi ditutup menguat pada perdagangan hari ini.

BI Governor: Rupiah Weakens by 0.84 Percent in November 2024

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 15.554 per Jumat, 23 Agustus 2024. Posisi rupiah itu tercatat menguat 25 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp 15.579 pada perdagangan Kamis, 22 Juli 2024.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Senin, 26 Agustus 2024 hingga pukul 09.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 15.329 per dolar AS. Posisi itu menguat 163 poin atau 1,05 persen, dari posisi sebelumnya di level Rp 15.492 per dolar AS.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim menjelaskan, kekhawatiran tentang melemahnya ekonomi dan ekspektasi terjadi, seiring prediksi The Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga. Namun, sejauh mana pelemahan tersebut dan apakah hal itu akan menyebabkan bank sentral AS memangkas suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin pada pertemuannya di bulan September, masih dipertanyakan. 

Para pedagang akan fokus pada pernyataan Powell pada hari Jumat di simposium Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming, untuk mendapatkan petunjuk baru tentang besarnya penurunan suku bunga yang diharapkan pada bulan September. Serta, apakah penurunan suku bunga berikutnya mungkin terjadi pada setiap pertemuan setelahnya.

Gubernur BI Sebut Rupiah Melemah November 2024 karena Investor Balik ke AS

Ilustrasi uang rupiah

Photo :
  • ANTARA

Powell mungkin enggan memberikan terlalu banyak detail, karena data pekerjaan dan inflasi bulan Agustus akan dirilis setelah pidatonya atau sebelum pertemuan 17-18 September. Risalah dari pertemuan The Fed pada tanggal 30-31 Juli yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat mengatakan penurunan suku bunga pada bulan September mungkin terjadi. 

Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker mengatakan pada hari Kamis, bahwa Dia setuju dengan penurunan suku bunga pada bulan September. Namun selama data menunjukkan kinerja seperti yang diharapkannya dan Presiden Fed Boston Susan Collins, juga mengisyaratkan kemungkinan dukungannya.

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.

Photo :
  • Twitter.com/@federalreserve

Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat pada minggu terakhir. Namun level tersebut masih menunjukkan pendinginan pasar tenaga kerja secara bertahap tetap utuh.

Hal ini terjadi sehari setelah data yang direvisi untuk tahun hingga Maret, menunjukkan bahwa pengusaha AS menambah jauh lebih sedikit pekerjaan daripada yang dilaporkan semula.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 15.400 - Rp 15.520," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya