Bos Freeport Sebut Jokowi Bakal Resmikan Produksi Smelter Gresik Pekan Depan
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Smelter konsentrat tembaga single line milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur telah diresmikan oleh pemerintah pada Kamis, 27 Juni 2024. Namun, peresmian itu baru merupakan peresmian tahapan commissioning yang mencakup pengujian, percobaan, dan trial, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan sudah sesuai secara substansial dalam rentang waktu sekitar 6-10 minggu setelahnya.
Olah karena itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas mengatakan, saat ini secara operasional Smelter Gresik sudah siap berproduksi, dan akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan depan.
"(Smelter Gresik) sudah beroperasi kan, dan sudah siap untuk produksi. Mudah-mudahan minggu depan bisa diresmikan oleh Pak Presiden ya," kata Tony saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh para awak media terkait kepastian waktu peresmian operasional Smelter Gresik oleh Presiden Jokowi itu, Tony hanya berharap bahwa jadwal kepresidenan bisa cocok dengan rencana peresmian tersebut.
"Tergantung jadwalnya beliau (Jokowi), mudah-mudahan," ujar Tony.
Mengenai apakah dirinya sudah menghadap dan melapor kepada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, terkait rencana peresmian operasional Smelter Gresik tersebut, Tony mengaku bahwa kedatangannya hari ini ke Kementerian ESDM antara lain juga terkait hal itu.
Namun, sayangnya Menteri Bahlil tidak sedang berada di kantornya karena sedang ada agenda lain, sehingga dirinya hanya bisa menemui Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
"Tadi saya menghadap Pak Bahlil, tapi diwakili Pak Sekjen. Ya baru juga dilantik (belum sempat bertemu)," ujarnya.
Sebelumnya, dengan total investasi mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp 58 triliun, Tony memperkirakan bahwa produksi katoda tembaga di Smelter Gresik akan dimulai sekitar pertengahan Agustus 2024. Hal itu supaya proses pemanasan bisa mencapai titik panas tertentu pada furnish-nya.
"Setelah itu, baru akan dimasukkan konsentratnya, kemudian diolah di-furnishnya itu, dan dimasak di bentuk anode casing yang tadi kita lihat tadi. Copper anode kemudian dibawa ke Electro Refinery," kata Tony.
Kemudian, lanjut Tony, proses Electro Refinery itu diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Sehingga, diperkirakan Freeport baru akan menggenjot produksi katoda tembaga pertamanya pada sekitar pertengahan Agustus 2024.
"Semoga dapat bisa dilakukan sebelum atau dalam rangkaian acara peringatan hut kepentingan Republik Indonesia 17 Agustus," ujarnya.