BI Salurkan Insentif Likuiditas Rp 225 Triliun, Bank BUMN Penerima Terbanyak

Gedung Bank Indonesia.
Sumber :
  • VIVA/Andry Daud

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, sebanyak 124 bank menerima insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) dengan total Rp 255 triliun. Angka ini setara dengan 3,42 persen dari 4 persen maksimum likuiditas yang diberikan dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

Donald Trump Menang Pilpres AS, Perbankan Nasional Waspadai Likuiditas Domestik dan Global Makin Tertekan

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, bank umum Bank Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi penerima manfaat terbesar dengan realisasi insentif sebesar 3,8 persen dari maksimal 4 persen.

“Siapa yang memanfaatkan ini terutama kelompok bank umum BUMN itu realisasinya 3,8 persen dari 4 persen, jadi paling banyak memanfaatkan BUMN. Rupiahnya Rp 117 triliun untuk bank BUMN,” kata Juda dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

BI: Penjualan Eceran Oktober 2024 Tumbuh Ditopang Barang Budaya dan Rekreasi

Ilustrasi perbankan.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Juda mengatakan, untuk posisi kedua ditempati oleh Bank Perekonomian Daerah (BPD). Dalam hal ini insentif yang diberikan 3,25 persen, nominal insentif yang disalurkan ke BPD tercatat sebesar Rp 24 triliun.

Langkah Tepat Meningkatkan Ekosistem Pembayaran Digital

Ketiga, ditempati oleh Bank Swasta Nasional yang terdiri atas 73 bank dengan nominal insentif yang disalurkan BI sebesar Rp 109 triliun. 

Sedangkan terkecil ditempati oleh Kantor Cabang Bank Asing (KCBA), yang mana insentif likuiditas KLM disalurkan hanya ketujuh bank dengan nominal sebesar Rp 3,69 triliun.

“Ke depan kita terus mendorong ini dan evaluasi apabila ada penyesuaian-penyesuaian sektor yang akan didorong," imbuhnya.

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.

Posisi Utang Luar Negeri RI di Kuartal III-2024 Capai US$427,8 Miliar, Tumbuh 8,3%

Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III-2024 sebesar US$427,8 miliar, tumbuh 8,3 persen

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024