Bursa Asia Mayoritas Menguat Jelang Keputusan Suku Bunga Bank Korsel

Ilustrasi negara Korea Selatan
Sumber :
  • Pixabay

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik membuka pasar dengan mayoritas indeks menguat pada Kamis pagi, 22 Agustus 2024. Investor akan mencermati berbagai data dari negara di kawasan, mencakup ringkasan singkat ekonomi Australia, Jepang dan India serta mengawasi keputusan suku bunga Bank of Korea. 

Waduh! Harga Bitcoin Anjlok Hingga di Bawah 95.000 Dolar AS, Kok Bisa?

BOK diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level 3,5 persen. Namun, investor tetap skeptis mengingat ada kata ambigu pada keterangan resmi yang dimaknai apakah akan ada pemberlakuan pelonggaran kebijakan.

Hal ini terjadi setelah The Fed merilis surat edaran yang berisi ringkasan perihal pertemuan pada bulan Juli yang mengungkapkan beberapa peserta rapat mengusulkan pelonggaran suku bunga di bulan tersebut dan bukan September.

Survei Terbaru, Setengah dari Orang Dewasa di Korsel 'Ogah' Punya Anak

Mengutip CNBC, rangkuman tersebut juga menyoroti mayoritas peserta FOMC pada rapat tanggal 30-31 Juli menyadari apabila data terus muncul sesuai harapan. Alhasil kebijakan pelonggaran akan lebih tepat dilakukan pada pertemuan The Fed selanjutnya, yakni bulan September.

Ilustrasi laporan data inflasi Jepang

Photo :
  • www.pixabay.com/Pexels
Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Soroti Laporan Ekonomi Jepang dan China

Nikkei 225 Jepang bergerak flat pada pembukaan pasar. Indeks Topix yang berbasis luas turun tipis sebesar 0,11 persen.

Kospi Korea Selatan naik 0,35 persen. Begitu juga indeks berkapitalisasi kecil Kosdaq melonjak 0,39 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 17.514. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI pada level 17.391,01.

Indeks S&P/ASX 200 Australia ikut menuat sebesar 0,26 persen. Indeks mendapat sentimen positif dari laporan indeks manajer pembelian gabungan negara itu meningkat dari 49,9 poin menjadi 51,4 poin pada bulan Agustus. Ini menjadi titik tertinggi dalam tiga bulan dan didukung lonjakan aktivitas jasa. 

Tiga indeks utama di Wall Street mencatat kenaikan. Hal ini imbas laporan The Fed yang mengindikasikan harapan kuat akan suku bunga yang lebih rendah dalam waktu dekat.

S&P 500 melonjak 0,42 persen lantas menjadikan indeks hanya terpaut 1 persen dari rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. 

Nasdaq Composite yang merupakan indeks saham-saham teknologi melonjak paling tinggi sebesar 0,57 persen. Menyusul Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,14 persen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya