Survei BI: Harga Properti Komersial di Bali Meningkat

Salah satu penginapan yang ada di Bali
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) mengindikasikan harga properti komersial di Bali pada 2024 meningkat hingga 6,40% (yoy).

Petenis Indonesia Bertumbangan, Duet China-Taiwan Juara Men's World Tennis Championship 2024 Bali

Peningkatan didorong oleh harga sewa properti ritel dan apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 15,09% (yoy) dan 9,71% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 6,93% (yoy) untuk sewa ritel dan 7,55% (yoy) untuk sewa apartemen. 

Sementara itu, harga sewa properti hotel dan perkantoran juga tumbuh masing-masing sebesar 5,91% (yoy) dan 3,50% (yoy), meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,92% (yoy) dan 28,23% (yoy). 

Polri Berhasil Ringkus Pengendali Pabrik Narkoba di Bali

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan peningkatan harga properti komersial turut didorong peningkatan aktivitas pariwisata pada triwulan II seiring dengan adanya periode high season dan liburan sekolah anak.

"Hal tersebut tercermin dari permintaan properti di Bali yang ditunjukkan pertumbuhan Indeks Permintaan Properti sebesar 5,51% (yoy) pada triwulan II 2024," kata Erwin, di Bali, Selasa, 20 Agustus 2024.

Berdampak Positif dan Libatkan Banyak Industri Terkait, Pemerintah Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja

Photo :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Permintaan properti terjadi pada sewa perkantoran sebesar 33,81% (yoy), sewa ritel sebesar 23,96% (yoy), dan hotel 3,17% (yoy). 

Peningkatan permintaan properti di Bali juga sejalan dengan data pertumbuhan lapangan usaha Real Estate dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali triwulan II 2024 yang juga meningkat sebesar 2,16% (yoy). 

Di sisi lain, pertumbuhan Indeks Supply/Pasokan Properti Komersial tumbuh 2,15% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -0,97% (yoy). Peningkatan pasokan terutama terjadi pada kategori 
properti ritel dan apartemen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya