Meski Prospek Cerah, Ini Alasan Pengembang Belum Jor-joran Garap Proyek Hunian di IKN
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Pengembangan kawasan permukiman di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diakui memiliki potensi dan prospek yang sangat cerah. Hal itu diakui kalangan pengembang, mengingat pesatnya pembangunan di ibu kota baru tersebut.
Namun, sampai saat ini belum banyak pengembang perumahan menjalankan proyek pembangunan proyek huniannya di sana.
Ketua Umum Aliansi Pengembang Perumahan Nasional (Appernas Jaya), Andre Bangsawan mengaku, meskipun pihaknya sudah masuk ke kawasan sekitar IKN dan telah membebaskan lahan seluas 200 hektare lebih, namun pengembangan proyek hunian itu belum juga dilaksanakan olehnya.
"Sejak awal itu kami sudah masuk (ke IKN), kita dapat lahan kurang lebih 200 sekian hektare. Tetapi sampai dengan saat ini, kenapa kami dari Appernas belum berani membuka (proyek hunian) meskipun lahan sudah kita bebasin? Karena feeling saya menyatakan, ini pasti sudah tidak bisa jadi perumahan. Karena pembangunan perkantoran IKN sudah mulai masuk ke lahan saya," kata Andre dalam diskusi Forwapera, 'Program 3 Juta Rumah Butuh Kementerian Khusus Perumahan', di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Agustus 2024.
Dia menjelaskan, lahan proyeknya sangat strategis karena hanya berlokasi 2 Km dari titik 0 IKN. Sejak awal, pihaknya masih belum mendapatkan kepastian dari pihak Otorita IKN soal kemungkinan kawasan itu bisa dijadikan proyek perumahan komersial.
"Padahal tadinya lahan itu kami peruntukan untuk perumahan," kata Andre.
Namun, dengan melihat perkembangan terkini dari progres pembangunan yang dilakukan pemerintah di IKN, ia mengakui bahwa umumnya para pengembang justru lebih memilih untuk menyasar wilayah kota Penajam Paser Utara, yang jaraknya sekitar 15 Km dari pusat IKN sebagai lahan proyeknya.
"Jadi wilayah Penajam itu adalah ibu kota dari IKN. Dia kurang lebih 10-15 Km lah dari sana. Nah itu yang kami lakukan," ujar Andre.
Di sisi lain, alasan para pengembang perumahan belum memulai proyek huniannya di IKN, adalah karena mereka masih menunggu kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto mendatang. Hal itu terkait dengan kemungkinan realisasi pengembangan wilayah tersebut, khususnya untuk kawasan hunian komersial.
"Kalau ditanya kenapa kami belum membangun, karena kami masih menunggu pemerintahan yang baru kalau misalnya kami diberikan kepercayaan untuk membangun (proyek hunian) di IKN," ujarnya.