IHSG Kembali Tembus Rekor ATH, Begini Penjelasan Analis

Ilustrasi IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH). IHSG menguat 56 poin atau 0,76 persen di level 7.523 pada perdagangan sesi pertama hari Selasa, 20 Agustus 2024.

Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Seiring Variatifnya Bursa Asia-Pasifik

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim menjelaskan, penguatan IHSG yang terjadi seiring penguatan kurs rupiah itu, antara lain ditopang oleh rencana pertemuan Bank Indonesia (BI) dalam dua hari ke depan guna membahas soal suku bunga acuannya.

"Kita tahu walaupun dalam pertemuan di dua hari ini kemungkinan besar BI akan mempertahankan suku bunganya, tetapi yang sedang ditunggu oleh pasar yakni apakah di bulan September BI juga akan menurunkan suku bunga?," kata Ibrahim saat dihubungi VIVA Bisnis, Selasa, 20 Agustus 2024.

IHSG Diprediksi Kinclong, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dia mengatakan, apabila The Fed jadi menurunkan suku bunga 110 basis point (bps) di September mendatang, maka ada kemungkinan BI juga akan menurunkan suku bunga hingga sebesar 75-100 bps hingga Desember 2024 mendatang

IHSG Sesi I Koreksi Tipis, Intip 6 Saham Tetap Menghijau hingga Cetak ARA

Sementara dari sisi eskternal, Ibrahim menjelaskan bahwa The Fed akan melakukan pertemuan pada akhir pekan ini, guna membahas tentang suku bunga acuannya. Dimana, pelaku pasar telah memperkirakan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga hingga 50 BPS pada September 2024 mendatang.

Menurutnya, hal ini menandakan bahwa perekonomian di AS tidak mempunyai satu masalah yang pasti, karena yang ditakutkan oleh pasar adalah perlambatan ekonomi.

Sehingga, penurunan suku bunga yang akan terjadi di bulan September ini telah membuat saham-saham teknologi kelas berat mengalami kenaikan dan berdampak positif terhadap harga-harga yang lainnya

"Sehingga, wajarlah kalau indeks harga saham gabungan kembali menguat tajam kemudian rupiah pun juga menguat cukup tajam," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya