Jaga Inflasi Daerah, Bulog Siaga Digelar di 79 Wilayah Se-Indonesia

Bulog kembali salurkan beras bantuan pangan
Sumber :
  • Bulog

Jakarta, VIVA – Perum Bulog berkomitmen untuk turut berkontribusi menciptakan ketahanan pangan nasional, dengan menyediakan beras berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027, Zulhas Ungkap Strateginya

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, pihaknya meluncurkan program Bulog Siaga di 79 wilayah di seluruh Indonesia.

"Program ini bukan hanya bentuk bakti kami kepada negeri, tetapi juga langkah nyata dalam mendukung stabilitas ekonomi khususnya dalam mengendalikan inflasi di daerah," kata Febby dalam keterangannya, Senin, 19 Agustus 2024.

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Dia menambahkan, program ini sekaligus menegaskan peran Perum Bulog sebagai penjaga stabilitas pangan nasional, yang proaktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

Petugas Perum Bulog cabang Indramayu memeriksa stok beras impor di Gudang Bulog Tegalgirang, Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 23 Maret 2021.

Photo :
  • ANTARA/Dedhez Anggara
Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

Sebagai upaya untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil, Febby memastikan bahwa Bulog akan selalu menyediakan beras berkualitas dengan harga terjangkau.

"Baik beras SPHP atau pun pilihan beras premium seperti beras Befood dan Punokawan, yang telah tersedia di seluruh wilayah Indonesia," ujar Febby.

Hal itu termasuk penyediaannya melalui pasar, ritel modern, dan Rumah Pangan Kita (RPK) serta titik penyediaan lainnya.

Bulog

Photo :
  • Istimewa

"Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional, sekaligus berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di bulan kemerdekaan," ujarnya.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa kebutuhan beras di Indonesia sangat bervariasi, tergantung pada kelas sosial-ekonomi masyarakat.

Data BPS tahun 2023 mencatat bahwa konsumsi beras per kapita per tahun di Indonesia mencapai sekitar 95,5 kg. Namun, preferensi terhadap kualitas, rasa, dan jenis beras yang berbeda-beda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya