Bahlil Sebut Sebagian Investasi Mangkrak Bakal Diputihkan, Begini Alasannya

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memastikan, sebagian investasi mangkrak yang masih tersisa di akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan dilanjutkan alias diputihkan.

Mengenal Istilah 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Makin Boncos

Hal itu diutarakannya usai melakukan seremoni serah terima jabatan dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang baru, Rosan P. Roeslani, di Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta.

Dia mengaku, dari total Rp 708 triliun investasi mangkrak yang tersisa saat kepemimpinannya di BKPM, saat ini yang sudah berhasil dieksekusi telah mencapai sekitar Rp 600 triliun.

Bursa Asia Semringah Menyusul Reli Tesla di Wall Street

"Investasi mangkrak itu kan Rp 708 triliun, yang sudah tereksekusi itu kan hampir Rp 600 triliun. Selebihnya kita putihkan," kata Bahlil di Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024.

Ilustrasi arah investasi

Photo :
  • Pixabay
Komisi XI DPR Desak Apple Tanggung Jawab Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia

Mengenai alasan pemutihan sejumlah investasi mangkrak tersebut, Bahlil menjelaskan bahwa hal itu akibat dari kondisi perusahaan-perusahaan terkait investasi mangkrak itu mengalami tekanan imbas pandemi COVID-19, bahkan ada yang sampai mengalami kolaps.

"Kenapa kita putihkan, karena perusahaan-perusahaan itu sebagian sudah collapse karena COVID-19 kan. Terus sebagian enggak bisa menjalankan karena kondisi ekonomi perusahaan," ujar Bahlil.

Menteri Investasi dan Kepala BKPM Rosan Roeslani

Photo :
  • Antara

Meski demikian, lanjut Bahlil, Dia memastikan bahwa Menteri Investasi/Kepala BKPM yang baru, Rosan P. Roeslani, masih harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah berupa investasi-investasi yang baru masuk ke BKPM.

"Tapi ada investasi yang sudah masuk yang harus dieksekusi Pak Rosan. (Investasi yang mangkrak) sebagian enggak dilanjutkan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya