Kisah Sinyal Lebih Dulu dari Air di Pembangunan Istana Garuda IKN
- Istimewa/Mitratel
Penajam Paser Utara, VIVA – Pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) beberapa waktu lalu menyita perhatian publik saat Presiden Jokowi batal berkantor di IKN awal Juli 2024..
Presiden Jokowi sempat tertunda berkantor di IKN gara-gara air bersih belum tersedia. Namun, akhir Juli sudah teratasi hingga Jokowi berkantor dan merayakan HUT RI ke-79 di Istana Garuda IKN, Penajam Paser Utara, Kaltim.
Di balik kesuksesan acara tersebut, terdapat kisah menarik perusahaan pelat merah dalam membangun infrastruktur digital di tengah hutan Kalimantan yang sebelumnya tidak ada konektivitas untuk menggerakkan komununikasi dan koordinasi untuk awal pembangunan IKN.
Mitratel, sebagai anak perusahaan Telkom, berperan sebagai pionir dalam membangun jaringan telekomunikasi di IKN. Sejak tahap awal pembangunan, Mitratel telah menyediakan layanan internet melalui combat untuk menunjang aktivitas para pekerja konstruksi. Hal ini sangat penting untuk memastikan kelancaran komunikasi dan koordinasi di lapangan.
"Kami menyediakan akses internet agar para pekerja dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan lebih efektif," ujar Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel, Hastining Bagyo Astuti, di Kapal KLM Lako Di'a, Labuan Bajo, NTT, Selasa (6/8/2024) pekan lalu.
Selain membangun jaringan, Mitratel juga merancang dan membangun tower-tower telekomunikasi dengan konsep futuristik yang sesuai dengan visi IKN sebagai kota pintar dengan konsep forest city. Tower-tower ini tidak hanya berfungsi sebagai menara pemancar sinyal, tetapi juga menjadi bagian integral dari lanskap perkotaan yang modern.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan Mitratel adalah konsep antenna sharing. Dengan konsep ini, beberapa operator telekomunikasi dapat menggunakan satu antena yang sama, sehingga mengurangi biaya pembangunan dan operasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital yang efisien dan berkelanjutan.
"Konsep antenna sharing ini lebih murah dan dapat digunakan bersama oleh beberapa operator," jelas Hastining.
Menurut Hastining, Mitratel telah membangun sebanyak 19 tower telekomunikasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. "2 Tower Makro, 17 Tower mikro," jelasnya.
Dengan keberhasilan jaringan telekomunikasi dari awal pembangunan IKN hingga acara puncak detik-detik proklamasi di IKN memunculkan guyonan di kalangan perusahaan BUMN, ternyata "sinyal lebih dulu dari air".