Genjot Tujuan ESG, Satuplatform Kasih Solusi Percepat Transformasi Bisnis

Environmental, Social, and Governance (ESG).
Sumber :
  • Traliant

Jakarta, VIVA – Platform pengelolaan ESG dan karbon, Satuplatform menyediakan layanan all-in-one platform yang mencakup perhitungan ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Chief Executive Officer (CEO) Satuplatform, Bobby Simon mengatakan, layanan ini diberikan pihaknya sebagai solusi komprehensif, dalam hal pengelolaan tujuan dan pencapaian target keberlanjutan bagi entitas bisnis di Indonesia.

"Instrumen perhitungan oleh Satuplatform ini menjadi alat pendamping yang penting dalam mewujudkan perjalanan bisnis, perusahaan, dan organisasi menuju rencana Net Zero Carbon yang efektif," kata Bobby dalam keterangannya, Kamis, 15 Agustus 2024.

Rokok Ilegal Makin Menjamur, Industri Dorong Langkah Tegas Pemerintah

Environmental, Social, and Governance (ESG).

Photo :
  • Glass Lewis

Platform pengelolaan ESG dan karbon yang dikembangkan Satuplatform bertujuan untuk membantu bisnis mentransformasikan data ESG, menjadi wawasan yang berfaedah dan dapat ditindaklanjuti di kemudian hari.

Indonesia dan Tantangan Emisi Karbon, Mengapa Kita Harus Peduli?

Platform perhitungan ini membantu mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien, melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi yang tepat di banyak bidang, dan menerjemahkannya ke dalam sebuah laporan keberlanjutan yang terintegrasi.

"Selain dari segi bisnis, kita juga ingin menciptakan sebuah dampak yang positif. Kami percaya bahwa untuk mengelola karbon, kita harus menurunkan hambatan sebanyak yang kita bisa, dan salah satu cara untuk menurunkan hambatan tersebut adalah dengan menyediakan harga yang murah," ujarnya.

Dia menjelaskan, seiring dengan terjadinya peningkatan capaian emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor industri Indonesia, sebagaimana yang dicatat Kementerian Perindustrian yang mencapai 238,1 juta ton CO2e pada 2022 lalu, pelaku industri didorong untuk dapat berkontribusi terkait hal tersebut.

"Misalnya dengan melakukan upaya pengukuran emisi gas rumah kaca, serta dekarbonisasi melalui berbagai metode yang dilakukan secara masif dan terstruktur," kata Bobby.

Sebab, lanjutnya, dekarbonisasi juga dilakukan untuk mendukung Indonesia mencapai target pengurangan emisi, yang salah satunya diharapkan berasal dari implementasi bisnis berkelanjutan serta inisiatif tanggung jawab lingkungan oleh perusahaan dan entitas bisnis lainnya.

"Sejak beberapa waktu ke belakang, perhitungan karbon dan ESG Management juga tidak lagi hanya menjadi sebuah kewajiban hukum dan sosial yang perlu diikuti oleh perusahaan. Melainkan sebuah langkah untuk menciptakan nilai jangka panjang, dan memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan bagi perusahaan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya