KEK Sei Mangkei Proyeksikan Tambah Serap 10 Ribu Pekerja pada 2025

Pengembangan KEK Sei Mangkei.
Sumber :
  • Istimewa.

Jakarta, VIVA – Anak usaha PTPN III, PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA) selaku pengelola KEK Sei Mangkei, melakukan reformasi pengelolaan kawasan tersebut. Salah satunya dengan berfokus pada rencana strategis 5 tahun sebagai bentuk quick-win dalam menghadirkan pelayanan prima.

Direktur PT KINRA, VT Moses Situmorang, menyampaikan bahwa langkah strategis tersebut dilakukan dalam rangka akselerasi pengembangan KEK Sei Mangkei. Hal ini sejalan dengan upaya KEK Sei Mangkei guna mempertahankan diri sebagai salah satu dari 3 KEK terbaik di Indonesia.

Beberapa fokus pengembangan yang akan dikembangkan, antara lain pengembangan infrastruktur perumahan menunjang kebutuhan investor. Kesiapan suplai energi dan utilitas dalam kawasan, kepastian perizinan dan insentif selaku ‘sweetener’ dalam berinvestasi, serta reformasi tata kelola perusahaan untuk akselerasi pelayanan dan optimalisasi service exellence.

Ilustrasi arah investasi

Photo :
  • Pixabay

Ilustrasi arah investasi

Photo :
  • Pixabay
“Beberapa pengembangan tersebut merupakan langkah strategis yang dilakukan PT KINRA untuk memberikan pelayanan optimal bagi investor yang terus bertumbuh secara signifikan di dalam kawasan, khususnya investor-investor mancanegara yang baru saja berinvestasi di tahun 2024,” ujar Moses, dikutip dari keterangannya, Kamis, 15 Agustus 2024.

Dia menjabarkan, pada 2024, KEK Sei Mangkei baru saja menerima investasi industri asing dengan potensi nilai investasi mencapai US$100 juta. Hal ini tentunya akan mendorong secara signifikan perputaran perekonomian di daerah sekitar.

“Dengan bertumbuhnya investasi lahan industri, beserta memasuki fase operasional untuk beberapa tenant industri lainnya, diestimasikan pada tahun 2025 akan berkontribusi menyerap tenaga kerja hingga 10.000 jiwa dan akan memprioritaskan tenaga kerja dari daerah sekitar,” tambah Moses.

Ilustrasi realisasi investasi pembangunan.

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
BRI Hadirkan Kemudahan Investasi Sukuk Tabungan ST013 Melalui BRImo

Seperti diketahui, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang berlokasi di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada tanggal 27 Februari 2012 memiliki total luas lahan 2.002,7 Ha. Saat ini realisasi pemanfataan lahan sekitar 295,27 Ha atau sekitar 15,27 persen sehingga masih terbuka akan potensi berbagai pelaku usaha untuk berinvestasi di KEK Sei Mangkei.

Lebih lanjut Moses mengatakan, PT KINRA mengestimasikan di tahun 2025, KEK Sei Mangkei akan mendapatkan investasi cukup besar yang umumnya berasal dari China. Hal ini merupakan salah satu implikasi dari terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, yang mendorong banyak pelaku usaha untuk merelokasi industrinya ke Asia Tenggara, khususnya KEK Sei Mangkei.

Teknologi Asal Denmark Kini Dorong Produksi Lokal dengan Meningkatkan Pabrik di Jakarta 

“Ini menjadi peluang besar bagi KEK Sei Mangkei untuk mempersiapkan diri mengakomidir terjadinya eksodus investasi ke dalam kawasan, yang sejatinya berimplikasi signifikan terhadap pertumbuhan FDI di Indonesia,” tutup Moses.

Akselerasi Transisi Energi, Penerapan ESG Harus Jadi Budaya Industri
Thomas Franken, Direktur K, Portfolio Plastics & Rubber, Messe Düsseldorf GmbH.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Messe Düsseldorf mendorong para pengusaha industri plastik dan karet Indonesia untuk mengakselerasi penerapan industri hijau.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024