Harga Emas Hari Ini 15 Agustus 2024: Antam dan Global Kompak Anjlok
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Jakarta, VIVA – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, Kamis, 15 Agustus 2024 tercatat dibanderol seharga Rp 1.414.000 per gram. Harga itu turun Rp 5.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas ditetapkan seharga Rp 1.260.000 per gram. Harga tersebut anjlok Rp 8.000 dibanding kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp 6,84 juta, 10 gram Rp 13,63 juta, 25 gram Rp 33,96 juta dan 50 gram Rp 67,84 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp 135,61 juta, 250 gram Rp 338,76 juta dan emas 500 gram Rp 677,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp 757 ribu dan 1.000 gram senilai Rp 1,354 miliar.
Untuk diketahui, harga penjualan emas batangan Antam ini belum termasuk pajak. Pada hari ini, untuk ukuran emas 1, 2, 3, 5, 10, 25, 250, 500, dan 1.000 gram tercatat sedang tidak tersedia di butik emas Logam Mulia Pulo Gadung.
Sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017 transaksi harga jual dikenakan potongan pajak. Sementara itu, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai.
Emas Global
Emas Batangan.
- ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.
Harga emas internasional turun 1 persen pada perdagangan terakhir setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS rebound seperti yang diharapkan pada bulan Juli. Indeks harga konsumen ini melemahkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang cukup besar pada bulan depan.
Dilansir dari CNBC International, harga emas di pasar spot turun sekitar 1 persen menjadi US$2.440,62 per ons pada 16.37 GMT atau 23.37 WIB. Sementara itu, harga emas berjangka AS pun tergelincir 1,2 persen menjadi US$2.478,80.
“Pemotongan pada bulan September adalah kunci yang mematikan; saat ini data menunjukkan bahwa The Fed akan memulai dengan 25 bps yang akan mengecewakan pasar yang suka melampaui batas,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Indeks harga konsumen (CPI) AS meningkat 0,2 persen bulan lalu, setelah turun 0,1 persen pada bulan Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja. Dalam 12 bulan hingga Juli, CPI meningkat 2,9 persen, setelah naik 3 persen di bulan Juni.
Pasar sekarang melihat peluang 41 persen penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh The Fed pada bulan September dibandingkan 50 persen sebelum rilis data CPI AS, menurut CME FedWatch Tool.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
