19 BUMN Masuk dalam Jajaran Fortune Indonesia 100 tahun 2024, Begini Penilaiannya

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • Viva/Trisya Frida

Jakarta, VIVA – Sebanyak 19 perusahaann BUMN masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 tahun 2024. Penilaian ini berdasarkan pada pendapatan, laba bersih, aset, ekuitas, kapitalisasi pasar, dan jumlah karyawan, yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahun fiskal 2023 yang telah diaudit.

10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

Menurut Hendra Soeprajitno, Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia, meskipun jumlahnya hanya 19 perusahaan, kontribusi perusahaan BUMN ini mencapai 50 persen dari total pendapatan. 

Melansir dari laporan tersebut, Rabu, 14 Agustus 2024, total pendapatan dari 19 BUMN ini mencapai sekitar Rp2.828,3 triliun, sedangkan total pendapatan seratus perusahaan dalam daftar tersebut mencapai Rp5.606,67 triliun.

IFG dan Telkomsel Genjot Pengembangan Ekosistem Digital Layanan Keuangan

Ilustrasi pimpinan muda di Pertamina

Photo :
  • Pertamina

Berikut 19 BUMN yang masuk dalam daftar adalah:

Wamen BUMN Ungkap Alasan Erick Thohir Copot Bayu Krisnamurthi dari Dirut Bulog

1. Pertamina
2. PLN
3. BRI
4. Bank Mandiri
5. Telkom Indonesia
6. MIND ID
7. BNI
8. Pupuk Indonesia
9. Garuda Indonesia
10. Semen Indonesia
11. KAI
12. Pelindo
13. BTN
14. Wijaya Karya
15. Krakatau Steel
16. Jasa Marga
17. Adhi Karya
18. PT PP
19. Waskita Karya

Gedung PLN Pusat.

Photo :
  • Dok. PLN.

Di posisi sepuluh besar, ada Pertamina, PLN, BRI, Bank Mandiri, dan Telkom Indonesia yang berhasil mempertahankan peringkat mereka selama dua tahun berturut-turut, masing-masing di peringkat 1, 2, 4, 5, dan 6.

Bank Mandiri mencatatkan aset terbesar dengan nilai Rp2.174,2 triliun, sedangkan PLN memiliki ekuitas tertinggi sebesar Rp1.014,5 triliun. Pertamina melaporkan pendapatan dan laba bersih terbesar, dengan pendapatan sebesar Rp1.168,3 triliun—meskipun turun 10,72 persen year-on-year (yoy)—dan laba bersih sebesar Rp68,47 triliun, tumbuh 16,67 persen.

Namun, 11 dari 16 perusahaan sektor energi yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 mengalami penurunan pendapatan tahun lalu. Hanya enam dari 16 perusahaan tersebut yang mencatatkan kenaikan laba bersih.

Penurunan kontribusi total pendapatan sektor energi terhadap daftar Fortune Indonesia 100 menjadi 32,19 persen dari 44,24 persen pada tahun sebelumnya disebabkan oleh permintaan yang tertahan, gangguan pasokan, dan inflasi.

Sebaliknya, sektor keuangan menunjukkan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih, didorong oleh pelaku perbankan. Dari total laba bersih seluruh perusahaan dalam daftar Fortune Indonesia 100 yang mencapai Rp487,89 triliun, sektor keuangan menyumbangkan 45,24 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya